Harga-harga Naik, Pengamat Minta Pemerintah Pastikan Hal Ini

Minggu 03-04-2022,14:51 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Pengamat sekaligus dosen Ekonomi Pembangunan Faklutas Ekonomi Bisnis Universitas Bengkulu, Esti Pasaribu menilai kenaikan harga Sembako di Bengkulu salah satunya bisa dipicu lewat kenaikan harga BBM jenis Pertamax.

Serta masih sulitnya mendapatkan BBM jenis Bio Solar. Walaupun ini bisa jadi tidak signifikan mempengaruhi.

“Kenaikan harga Sembako sudah bisa dipastikan terjadi awal bulan ini. Akan tetapi, bukan semata - mata imbas dari kenaikan BBM. Melainkan juga naiknya permintaan konsumen di minggu pertama bulan puasa,” terang Esti.

BACA JUGA;  Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500 Kenaikan harga BBM ini seharusnya tidak terlalu mempengaruhi kenaikan harga Sembako, di mana biasanya kenaikan BBM sebesar 1 persen akan berpengaruh sekitar 0,4 - 0,5 persen kenaikan harga sembako.

“Pertamax naik hanya sekitar 0,4 persen jadi menurut saya efeknya tidak terlalu signifikan. Kecuali nanti Pertalite dan gas 3 kg yang lebih sering digunakan masyarakat kelas menengah ke bawah termasuk untuk UMKM juga ikut naik,” kata Esti.

Kenaikan harga sembako dipicu kenaikan BBM lantaran BBM jadi salah satu faktor produksi.

“BBM ini kan jadi salah satu faktor produksi. Jadi kenaikan BBM cenderung akan membawa pengaruh terhadap kenaikan harga sembako juga, kalau BBM naik, biaya operasional pendistribusian sembako dari pabrik ke Bengkulu tentu ikut naik,” tambah Esti.

Terhadap masyarakat diharapkan tetap tenang dan menghindari konsumsi yang berlebihan. Pemerintah wajib memastikan semua barang dan jasa yang diperlukan masyarakat tersedia dalam jumlah yang cukup.

BACA JUGA:  Tak Sampai Sebulan, BBM Non Subsidi Naik Lagi “Saran saya masyarakat harus tetap tenang. Tidak panik sehingga permintaan terhadap barang tertentu tidak melonjak tinggi yang akan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga.

Pemerintah wajib memastikan barang dan jasa kebutuhan masyarakat tercukupi. Sehingga tidak memicu keinginan masyarakat ataupun oknum tertentu untuk melakukan penimbunan,” tutup Esti.

Jauh dari Harapan Pekerja
Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Aizan Dahlan mengungkapkan melihat kondisi kenaikan BBM dan sembako, UMP Bengkulu jauh dari harapan pekerja.

“Kenaikan UMP Bengkulu untuk tahun ini 1.04 persen. Ini masih jauh dari harapan pekerja,” ungkap Aizan.

Sedangkan yang diajukan oleh serikat pekerja 5-10 persen. Dalam proses penetapan UMP Bengkulu, hanya melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu di mana sebelumnya survey terhadap Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dilakukan bersama oleh Pemda, serikat pekerja dan pengusaha.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait