JAKARTA, rakyatbengkulu.com - Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran (Mapel) tersendiri dalam kurikulum pendidikan.
Sebelumnya Pancasila masuk di dalam Mapel Kewarganegaraan. Program ini disampaikan Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat audiensi dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jakarta, (6/4). Yudian mengatakan Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri berlaku mulai tahun pelajaran baru Juli 2022 nanti. "Pancasila akan kembali diajarkan sebagai pelajaran sendiri," tuturnya. BACA JUGA: Mukrin Sujud Syukur, Proses Hukum Pidana Penganiayaan Dihentikan Keputusan ini sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) 4/2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dia mengatakan yang berjalan sebelumnya Pancasila bagian dari pelajaran Kewarganegaraan. Yang berlaku nanti Kewarganegaraan menjadi bagian dari pelajaran Pancasila. Yudian mengatakan BPIP sudah menyusun 15 buku pelajaran Pancasila. Mulai dari jenjang PAUD sampai pendidikan tinggi. Buku tersebut sudah diujicobakan di lapangan. Kemudian jiga sudah disampaikan ke Komisi II DPR, Menkopolhukam, Menteri Agama, dan tokoh masyarakat. Pada prinsipnya dia meyakini buku tersebut tidak ada masalah. "Isinya nanti 70 persen adalah praktik ber-Pancasila," katanya. Sisanya soal teori Pancasila, seperti sejarah dan lainnya. Praktik ber-Pancasila itu seperti bagaimana bergotong royong. Kemudian juga soal keadilan sosial. Intinya nanti guru mengajal soswa berpikir untik menemukan dirinya dalam ber-Pancasila di lingkungannya. Diharapkan akan lahir pahlawan-pahlawan dalam berbagai dimensi kehidupan.Mulai Juli 2022, Pancasila Sebagai Mapel Sendiri
Kamis 07-04-2022,09:33 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :