Rawan PMK, Stok Hewan Kurban Diklaim Tak Terganggu

Senin 30-05-2022,07:51 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Stok hewan kurban di kabupaten/kota Provinsi Bengkulu, diyakini cukup  memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha Juli mendatang.

Pasokan  ternak dari luar provinsi sejauh ini, tetap dilakukan pembatasan karena dinilai rawan terkena penyakit khususnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, M.T mengatakan beberapa kabupaten sudah mengatakan stok hewan kurban cukup.

BACA JUGA:  Info Haji: Dibekali Uang Saku 1.500 Riyal, Di Madinah CJH Tinggal di Jarwal Rata-rata stok pada peternakan lanjutnya, memang sudah ada di kandang masing-masing.

“Mudah-mudahan di akhir bulan ini tidak ada yang banyak masuk lagi ternak dari luar ke Bengkulu.

Ternak dari luar daerah untuk saat ini sangat rawan karena merebak wabah PMK di sejumlah provinsi di di Indonesia,” jelasnya.

Menurut Syarkawi, dengan merebaknya wabah PMK, maka harus sangat hati-hati untuk memasukkan ternak dari luar daerah.

Untuk mencegah PMK masuk ke Provinsi Bengkulu, saat ini sudah dilakukan pembatasan ternak dari luar provinsi.

“Saat ini di setiap pintu masuk ke Provinsi Bengkulu khususnya jalur darat sudah di ada Tim Satgas yang berjaga, seperti di Kabupaten Rejang Lebong, Kaur dan Mukomuko,” ujarnya.

Syarkawi mengaku penyakit PMK untuk saat ini di wilayah Bengkulu, belum ada.

Namun untuk provinsi tetangga sudah ada kasus PMK, seperti  Sumatera Selatan, Lampung dan Sumbar.

BACA JUGA:  Sopir Patah Tulang, Karo Kesra: “Kami Terguling 6 Kali”
Harga Naik
Sementara itu, untuk harga hewan kurban saat ini khususnya kambing diperkirakan di atas Rp 3 juta per ekor untuk kualitas yang cukup bagus.

Namun harga sapi diperkirakan akan mengalami kenaikan, dikarenakan sapi dari luar sulit masuk ke Bengkulu.

“Kalau untuk sapi, sebelumnya masih di harga Rp 13 juta per ekor. Karena dampak PMK, kemungkinan saat ini harganya sudah mencapai Rp 14 juta - 15 juta per ekor,” bebernya.

Terpisah, pekerja di lapak kambing Barolah, Hendro Saputro mengatakan stok kambing yang ada saat ini belum dilakukan penambahan.

Sebab ia masih melihat permintaan pasar yang ada.

“Untuk saat ini di kandang kami, kambing yang sudah siap dikurbankan itu sekitar 100 ekor.

Kalau permintaan banyak, kami tambah lagi,” ujarnya.

Untuk harga kambing, ia mengaku bervariasi sesuai dengan ukuran dan kualitas. “Kualitas sedang itu Rp 2,5 juta, paling kecil Rp 2 juta.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait