KOTA MANNA, rakyatbengkulu.com- Kembali beroperasinya dua pabrik minyak kelapa sawit (PMK) atau CPO (crude palm oil) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) sejauh ini belum mendongkrak harga tandan buah segar (TBS). Bahkan harga jual petani ke pengepul kelapa sawit, hingga (8/6) hanya Rp 1.200 per kilogram.
Sangat jauh berbeda dengan harga dua bulan lalu, yang mencapai Rp 2.900 per kilogramnya. Tentunya kondisi ini membuat petani kelapa sawit tetap merana. Mengeluhkan harga TBS kelapa sawit yang belum seimbang dengan biaya panen dan biaya angkut yang dikeluarkan petani. BACA JUGA: Sawit Anjlok, Dewan Pertanyakan Peran Pemerintah Seperti di sampaikan petani kelapa sawit asal Kecamatan Pino Raya, Edi (51). Baginya panen 1 ton TBS kelapa sawit, harus dibagi dua dengan biaya operasional. Tentunya hal demikian membuat petani rugi. Apalagi harga TBS yang dibeli pengepul hanya Rp 1.200 per kilogram. “Biaya pupuk, operasional, itu semua mahal. Sekarang harga TBS sangat murah, tentu saja kami menjerit,” sampainya. Sementara itu manajemen RAMP sawit Kecamatan Pino Raya, Juliko Akdel Putra mengaku, sejak PKS kembali beli TBS sawit, pihaknya juga kembali membuka ruang penjualan TBS dari masyarakat dengan jumlah yang tidak terbatas. BACA JUGA: Tuntut Insentif, Ratusan Pengurus Masjid Demo Kantor Bupati Benteng Agar TBS masyarakat BS tetap bisa bersaing dengan TBS dari luar, ia berharap TBS yang dipanen betul-betul matang sesuai dengan permintaan PKS. Jika tidak, sewaktu-waktu PKS dapat menurunkan harga secara drastis dengan alasan kwalitas TBS yang tidak maksimal. “Harga beli ke petani menyesuaikan harga beli di pabrik, masih di bawah Rp 2 ribu per kilogram,” ujarnya. Untuk diketahui, harga TBS kelapa sawit yang dibeli dua PKS BS per 8 Juni 2022, yakni PT SBS Rp 1.480/Kg dan PT BSL di harga Rp 1.350/Kg. Harga dapat berubah setiap harinya. (tek) Simak Video BeritaDi Petani, Harga TBS Rp 1.200
Kamis 09-06-2022,09:47 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :