BALI, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Inflasi di Amerika Serikat (AS) semakin liar menanjak. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 9,1 persen secara tahunan, Rabu (13/7) pagi waktu setempat. Angka tersebut tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Menteri Keuangan AS Janet Yellen meyakini, inflasi Negeri Paman Sam telah mencapai puncaknya. Pemerintah bakal bekerja keras menurunkan gejolak itu. Didukung dengan arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed) “Kami mendukung upaya Fed yang mereka anggap perlu untuk mengendalikan inflasi. Kami juga akan mengambil langkah kebijakan jangka pendek untuk menekan inflasi. Terutama, pada harga energi cadangan minyak strategis,” kata Janet di Nusa Dua, Bali, (14/7). Dia menyadari, kebijakan agresif The Fed akan memengaruhi ekonomi emerging market. Suku bunga bank sentral AS yang telah meningkat lebih cepat daripada bank sentral negara-negara lainnya berdampak terhadap penguatan dolar AS (USD). BACA JUGA: Inflasi Indonesia Terkendali di Tengah Peningkatan Inflasi Global Sehingga, menyebabkan sejumlah mata uang negara berkembang terdepresiasi. Akibatnya, pertumbuhan dan inflasi di negara-negara tersebut bakal memburuk. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, negara-negara yang tidak memiliki kemampuan untuk subsidi, maka risikonya membebankan ke masyarakat. “Tak heran kalau inflasi banyak negara melesat dan mengantarkan mereka ke jurang resesi. Kami juga melihat tantangan dalam menangani inflasi adalah salah satu yang paling penting dalam pertemuan G20 yang dimulai besok (hari ini, Red),” ungkapnya dalam diskusi rangkaian Finance Minister Central Bank Governer (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali. Dari industri perbankan, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso menyatakan, ekonomi Indonesia masih sangat solid. Berbagai kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil terorkestrasi dengan baik. Sehingga, menghasilkan ketahanan ekonomi yang cukup resilience. BACA JUGA: Banting Setir dari Honorer, Buka Usaha Ikan Hias, Hasilnya Alhamdulillah “Indonesia bersyukur mendapat windfall dari kenaikan harga komoditas. Sehingga memiliki cadangan devisa yang cukup kuat. Itu maksud saya cukup resilience. Tapi tetap harus waspada,” imbuhnya. Sebab, ada juga UMKM yang bisa terdampak gejolak eksternal. Misalnya, pengrajin tahu tempe yang bahan bakunya kedelai. Sekitar 70 persen komoditas pangan itu masih impor.“ Kalau, dolar AS naik pasti kena juga. Itu yang saya katakan sebenarnya nggak aman aman amat. Tetap ada risiko,” terang ketua Himbara tersebut. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin (14/7). Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. BACA JUGA: Ibu Brigadir J dalam Guncangan Hebat, Hasil Pemeriksaan Dokkes Polda Jambi Usai pertemuan, Suharso menjelaskan bahwa Bank Dunia mengapresiasi perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Sebab, di antara negara-negara yang sekarang sedang menghadapi situasi yang sulit, Indonesia dinilai bisa menjaga stabilitas perekonomian. “Itu mengacu pada upaya menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di level sekitar 5 persen,” katanya. Selanjutnya, Bank Dunia juga menyarankan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dari sumber-sumber lain, misalnya dari ekspor. Terkait ekspor, Bank Dunia menilai perlu sebuah reformasi struktural yang dapat menekan tarif. “Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan,’’ ujarnya.
Inflasi AS Meroket, Rupiah Makin Tertekan
Jumat 15-07-2022,12:30 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :
Terkait
Rabu 19-11-2025,11:31 WIB
Koperasi Merah Putih, Harapan Baru Warga Kelurahan Bajak Bengkulu untuk Kemandirian Ekonomi
Senin 17-11-2025,17:19 WIB
Helmi Hasan Dukung Penuh Jaksa Garda Desa, Kajati Bengkulu Tekankan Misi Pemerataan Ekonomi
Jumat 31-10-2025,10:21 WIB
Menuju Ekonomi Hijau, Menaker Dorong Perguruan Tinggi Cetak Talenta Green Jobs
Selasa 28-10-2025,09:38 WIB
Warga 3 Desa di Seluma Utara Desak Pemkab Perbaiki Jalan Rusak Parah, Akses Ekonomi Terancam Lumpuh
Jumat 24-10-2025,11:58 WIB
Pemkot Bengkulu Gelar Pelatihan SDM Koperasi Merah Putih, Cetak Penggerak Ekonomi Rakyat yang Tangguh
Terpopuler
Sabtu 27-12-2025,09:32 WIB
Akademisi Desak Pemerintah Perketat Perlindungan Gizi Ibu dan Anak Korban Banjir Sumatera
Sabtu 27-12-2025,16:42 WIB
17 KUB Nelayan Mukomuko Komitmen Gunakan Bantuan Mesin Tempel Tepat Sasaran
Sabtu 27-12-2025,16:39 WIB
Tekan Stunting, Pemkab Mukomuko Optimalkan MBG 3B dan Genting di 2026
Sabtu 27-12-2025,09:04 WIB
Desain Solid dan Layar 120Hz, OPPO A6x Sama Sekali Tidak Terasa Murahan
Sabtu 27-12-2025,09:26 WIB
Gol Dorgu Antar MU Tekuk Newcastle, Setan Merah Naik ke Lima Besar
Terkini
Sabtu 27-12-2025,21:12 WIB
Kado Akhir Tahun! Walikota Lantik 1.123 PPPK Kota Bengkulu, Gaji Cair 1 Januari
Sabtu 27-12-2025,16:42 WIB
17 KUB Nelayan Mukomuko Komitmen Gunakan Bantuan Mesin Tempel Tepat Sasaran
Sabtu 27-12-2025,16:39 WIB
Tekan Stunting, Pemkab Mukomuko Optimalkan MBG 3B dan Genting di 2026
Sabtu 27-12-2025,16:35 WIB
Taman Tabut Kota Bengkulu Hampir Rampung, Peresmian Tunggu Agenda Walikota
Sabtu 27-12-2025,16:31 WIB