KAUR, rakyatbengkulu.disway.id – Usaha penertiban ternak yang dilakukan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kabupaten Kaur tampaknya harus banyak dilakukan evaluasi.
Salah satunya jaminan hidup barang bukti (BB) hewan ternak yang diamankan. Rosmida Hayati, warga Sukaraja, Kecamatan Tetap mengatakan kerbau miliknya mati setelah diamankan dan dikandangkan di penangkaran milik Dinas Satpol PP Kabupaten Kaur. Kerbau tersebut mati Senin (1/8) dalam kandang penangkaran, dengan dugaan mengalami kelaparan karena tidak mendapat makan selama kurang lebih satu bulan dikurung di penangkaran. Cara merawat kerbau berbeda dengan perlakuan merawat sapi. Sebab kerbau butuh keluar untuk bermain air, karena kebiasaan kerbau ini berendam pada siang hari. BACA JUGA:Satpol PP Dibogem Tertibkan Ternak, Mantan Pjs Kades Disanksi “Kami berharap adanya evaluasi penertiban yang dilakukan Satpol PP terutama dalam penangkaran. Terlebih BB ini merupakan makhluk hidup, jadi tentu harus mendapatkan perlakuan yang baik,” harap Rosmida. Kemarin (3/8) ia mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Kaur terkait perkara Pelanggaran Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Hewan Ternak. Terpisah, Dokter Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, drh Getri mengatakan, kematian kerbau yang menjadi BB di kandang Dinas Satpol PP, telah dilakukan pemeriksaan, dan didiagnosa terkena penyakit paralisis bilateral. Yang mana penyakit ini menyebabkan kelumpuhan pada hewan yang berujung pada kematian. Untuk faktor yang mempengaruhinya biasa saja diawali dari dehidrasi yang disebabkan oleh suhu, dan masuknya cairan dalam tubuh. Setiap ternak memiliki perlakuan berbeda yang harus dijalankan dalam menjaga kesehatannya. BACA JUGA:Tak Ditebus, Ternak Hasil Razia Akan Dilelang “Waktu kami lakukan pemeriksaan, kerbau ini masih dalam keadaan kejang-kejang, namun tidak bisa ambil tindakan pengobatan. Sudah kami sampaikan kerbau ini masih sempat dilakukan pemotongan sebelum mati, karna keadaan kerbau ini tidak bisa bertahan lagi,” jelas Getri. Dikonfirmasi, Kadis Satpol PP Kaur, Deki Zulkarnain, S.STP, MM membenarkan ada satu kerbau yang mati pada Senin (1/8). Menurutnya, penangkapan dan penangkaran sudah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Sebelum kerbau ini mati juga telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan. Setelah itu, baik dari pihak kejaksaan dan pemilik ternak tersebut juga dipanggil untuk menyaksikan ternak tersebut.(pir)Lama Menunggu Sidang, Ternak Mati
Kamis 04-08-2022,11:11 WIB
Reporter : Firmansyah
Editor : adminrakyatbengkulu2
Kategori :
Terkait
Senin 16-12-2024,08:29 WIB
Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Mukomuko Gandeng Satpol PP Periksa Pekerja Panti Pijat dan Tempat Hiburan
Selasa 29-10-2024,08:00 WIB
Satpol PP Lebong Akan Gelar Razia untuk Pelajar Bolos, Targetkan Titik Kumpul Terkenal
Minggu 27-10-2024,09:19 WIB
Wabah Penyakit Ngorok Serang Sapi dan Kerbau di Bengkulu, 60 Ternak Mati dan 1.000 Dosis Vaksin Disalurkan
Senin 21-10-2024,07:00 WIB
Ratusan Kerbau Mati Akibat Penyakit Ngorok, Peternak Rugi Besar
Terpopuler
Kamis 02-01-2025,12:12 WIB
Tren Kesehatan 2025, Hal Baru yang Wajib Kamu Tahu di Awal Tahun
Kamis 02-01-2025,13:44 WIB
Panduan Digital Detox di Awal Tahun, Atur Kehidupan Digitalmu dengan Bijak
Kamis 02-01-2025,13:41 WIB
Keuangan Pribadi di Awal Tahun, Menyusun Anggaran Tanpa Stres
Kamis 02-01-2025,16:23 WIB
Trik Marah yang Elegan, Cara Mengungkapkan Emosi Tanpa Kehilangan Kendali
Kamis 02-01-2025,12:28 WIB
Menghadapi Awal Tahun dengan Mental yang Lebih Positif
Terkini
Jumat 03-01-2025,10:53 WIB
Jantungmu Bisa Terancam! Ini 4 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Wajib Kamu Hindari
Jumat 03-01-2025,10:28 WIB
Inflasi Kota Bengkulu Menurun, IHK Desember 2024 Naik Tipis
Jumat 03-01-2025,10:19 WIB
Pemkab Bengkulu Utara Alokasikan Dana Hibah Lebih Besar untuk Ormas di Tahun 2025
Jumat 03-01-2025,10:05 WIB