BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Hama Thrips membandel dapat menyebabkan kriting daun. Bahkan jika tak terkendali dengan baik mengakibatkan batang cabai menjadi layu dan mati.
Tantangan perawatan jenis tanaman cabai saat musim kemarau harus lebih ekstra saat musim kemarau daripada penanggulangan resiko penyakit.
Dari mulai pindah tanam cabai merah kriting ke lahan pertanian, pengendalian penyakit sudah harus dilakoni dengan interval 3 kali sekali penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, atau bisa juga menggunakan insektisida berbahan aktif diafentiuron.
Penyemprotan menggunakan kedua bahan ini harus sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan insektisida.
BACA JUGA:Sering Dianggap Hama, Ini Manfaat Luar Biasa Tanaman Senduduk untuk Kesehatan dan Kecantikan
Resiko hama Thrips pada musim kemarau jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan musim penghujan karena telur dari hama Thrips ,kutu-kutuan maupun ulat dalam 3 hari saja menetas menjadi larva sehingga interval penyemprotan insektisida harus benar-benar diperhatikan.
Selain itu para, petani juga sangat dianjurkan menggunakan dosis rendah dahulu kemudian ditingkatkan dosis insektisida setiap 16 liter tangki penyemprotan.
Seperti dalam seminggu pertama, lakukan 2 kali penyemprotan dosis rendah jika tertera dalam kemasan insektisida 2-4 CC perliter air bisa dikurangi setengah dari dosis. Dan dikalikan dengan 16 liter air.
Kemudian setelah penyemprotan 2 kali kembali pada petani harus melihat perkembangan pengendalian hama Thrips. Jika serasa dampak pengendalian tidak maksimal bisa langsung menaikkan dosis dan itupun jangan berlebihan sehingga tidak merusak jaringan stomata pada daun tanaman cabai.
BACA JUGA:Harga Pupuk dan Racun Hama Naik
Pada umur 1 bulan jika perkembangan tanaman cabai kriting masuk dalam kategori normal biasanya sudah mulai bercabang dan mengeluarkan bunga, saat itulah para petani dianjurkan untuk membuat perangkap lalat buah, atau lem hama atau Yellow Trap yang banyak dijual di toko pertanian. Jika Kehabisan bisa membelinya di toko online.
Saat masa pembungaan ini, petani sangat dianjurkan melakukan penyemprotan insektisida 3 kali sehari dengan metode selingan dengan insektisida berbahan aktif prefenopos.
Contoh dalam seminggu 2 kali penyemprotan, minggu keduanya bahan aktif dirolling dengan bahan aktif lainnya. 2 kali penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif abamektin 1 kali dengan bahan aktif prefenopos dimulai dengan dosis rendah dan mulai ditingkatkan pada minggu selanjutnya.
Namun, tetap perlu memperhatikan perkembangan pengendalian hama penyakit.
BACA JUGA:Basmi Hama Wereng, Semprot Massal