BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sepeda motor bermesin diesel? Agak aneh kedengarannya, pasti membayangkan bagaimana suara dari sepeda motor tersebut.
Memang di Indonesia ada beberapa orang pernah memodifikasi sepeda motor menggunakan mesin diesel.
Industri sepeda motor saat ini mengabaikan teknologi dengan memakai mesin diesel ini, mungkin karena tingkat polusi yang dihasilkannya.
Akan tetapi pasar sepeda motor India pernah mempopulerkan sepeda motor Royal Enfield Taurus atau nama lainnya Royal Enfield Bullet Diesel yang diproduksi pada akhir tahun 1980-an sampai di awal tahun 1990-an.
BACA JUGA:Fatal, Mobil Diesel Diisi Pertalite di SPBU Ujung Karang
Diketahui Platform merek yang sudah berjalan lama, Royal Enfield Taurus ini memiliki tampilan lampu depan bundar Bullet, spakbor logam, tangki bensin mungil, dan jok klasik.
Royal Enfield Taurus ini menggunakan mesin diesel 325 cc, Royal Enfield Taurus ini memiliki kapasitas mesin paling kecil.
Untuk kecepatan tertingginya hanya 60 km/jam. Namun, efisensi mesin diesel ini yang menjadi keunggulan dengan keiritan lebih dari 90 kilometer per liternya.
Selain itu, dengan penghematan bahan bakar yang sempurna, mesin Royal Enfield Taurus ini ternyata juga irit biaya perawatan.
BACA JUGA:Menko Airlangga: Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar di Dunia
Sepeda motor Royal Enfield Taurus ini sebenarnya merupakan sepeda motor yang bersahabat dengan kantong dikarenakan harga solar yang rendah pada saat itu.
Dikarenakan rasio kompresi mesin yang tinggi sehingga menghasilkan getaran yang kuat, konsekuensi inilah yang harus ditanggung oleh penggunanya.
Seperti mesin diesel pada umumnya, Royal Enfield Taurus ini juga mengeluarkan asap hitam tebal dari knalpot tunggal, karena memang bermesin diesel dan yang pastinya menggunakan bbm solar.
Walaupun luar biasa iritnya, asap tebal dari emisi Royal Enfield ini yang menyebabkan tidak bisa memenuhi regulasi di India pada waktu itu.
BACA JUGA:Produksi Mobil Listrik, Gandeng Pabrikan Jerman