Bebas dari Masa Paceklik, Beras Melimpah tapi Belanda Tidak 'Angkut' ke Eropa, Ini Alasannya !

Kamis 02-11-2023,22:43 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Masih era kolonial Belanda, yakni pasca pembangunan bendungan yang berlangsung masif, Indonesia pun bebas dari masa paceklik. Beras melimpah tapi Belanda tidak mengangkut beras tersebut ke Eropa.      

BACA JUGA:Bendungan Era Kolonial Belanda, Tidak Membuat Indonesia 'Bebas' dari Masa Paceklik

Kenapa beras ini tidak dingkut ke Eropa? Ternyata, di Eropa beras tersebut tidak laku. Makan pokok orang-orang Eropa tidak mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari beras. Melainkan sumber bahan makanan adalah berasal dari gandum yang mereka jadikan bahan utama roti. 

BACA JUGA:Ini Dia 5 Bendungan Terbesar di Dunia, Memiliki Daya Tampung Hingga Miliaran Kubik

Hasil panen padi sawah penduduk ketika pembangunan bendungan era Belanda merata, bagus di semua tempat. Hal ini tidak lepas dari pembangunan bendungan yang berlangsung masif di setiap wilayah. Pemerintah era kolonial Belanda memanfaatkan semua potensi air sungai untuk membangun bendungan.

BACA JUGA:Pecahkan Rekor! Bendungan Terbesar di Bengkulu Diresmikan Soeharto, Ini Pesan Saat Peresmian


Beras yang melimpah sangat potensial memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu --dok/rb

Hasil pembangunan bendungan oleh pemerintah kolonial Belanda ini memang signifikan, beras melimpah. Apalagi selain hasil panen padi warga pribumi, pemerintah Hindia Belanda juga memasok beras. Harga jual beras ini berkisar f 6 hingga f 7 per pikol. 

BACA JUGA:Ini Dia ! Bendungan Tertua di Provinsi Bengkulu, Pembangunannya sejak Era Kolonial Belanda

Melimpahnya beras di penjuru Nusantara ini semakin menjadikan pemerintah kolonial Belanda semakin bersemangat membangun bendungan. Terbukti, pemerintah Hindia Belanda  semakin banyak membangun bendungan di tanah air. Rata-rata bangunan bendungan era Belanda pun masih berdiri kokoh hingga saat ini.

BACA JUGA:Ini ! 6 Bendungan Terbesar di Provinsi Bengkulu, Masuk Wilayah Kerja Balai Sungai Sumatera VII  

Jumlah bendungan yang dibangun era kolonial mencapai puluhan bahkan bisa ratusan bendungan. Alhasil, petani padi sawah era penjajahan Belanda sangat terbantu. Mereka memanfaatkan bendungan dan saluran irigasi sebagai dasar untuk meningkatkan produksi padi.**

Kategori :