BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Perhiasan cincin ialah item fashion yang banyak dipakai untuk mendukung penampilan. Selain itu cincin juga telah menjadi simbol dari suatu ikatan cinta.
Diketahui cincin sudah sejak lama dikenal sebagai perhiasan yang populer di sepanjang sejarah dari peradaban manusia. Cincin sering terlihat menghiasi jari manis dari para kaum perempuan.
Namun, tidak sedikit juga dari para kaum lelaki yang juga menggunakannya. Adapun awal mula dari penggunaan cincin pada peradaban manusia ini, sebenarnya tidak begitu jelas sampai saat ini.
Meskipun, ada terdapat beberapa sejarawan mempercayai kalau cincin ini merupakan bentuk modifikasi daripada segel silinder yang pertama dipakai pada leher atau lengan orang-orang pada zaman dahulu.
BACA JUGA:5 Tips Memilih Cincin Nikah Sesuai Budget
Sampai pada akhirnya, segel silinder ini mengalami berbagai inovasi serta ukurannya semakin mengecil, sampai bisa dipakai di jari tangan.
Diketahui cincin meterai yang pertama kali dipakai pada masyarakat Mesir kuno pada sekitar tahun 3100-332 sebelum Masehi.
Di masa Firaun yang hidup sezaman Nabi Yusuf AS, pernah memberi cincin kepada kalangan penguasa Mesir sebagai simbol kekuasaan.
Dalam artian penerima cincin itu mempunyai status sosial yang lebih tinggi daripada masyarakat biasa.
BACA JUGA:Apakah Bayi Newborn Boleh Digendong Duduk? Ini Penjelasannya
Menurut Gerald Taylor dan Diana Scarisbrick dalam buku Finger Rings: From Ancient Egypt to the Present Day, Ada Beberapa temuan dari arkeologi yang menunjukkan, bahwa cincin ini sudah dipakai orang Mesir sejak dari periode Kerajaan Lama tahun 2686 hingga 2181 Sebelum Masehi.
Juga Termasuk cincin yang berdesain kumbang scarab, yang mana makhluk ini dianggap suci bangsa Mesir Kuno.
Sudah menjadi tradisi umum menghiasi jari tangan dengan cincin di kalangan bangsa mesir mulai periode Kerajaan Pertengahan 2000 sampai 1700 Sebelum Masehi.
BACA JUGA:Hanya Dihuni 2 Orang: Ini Fakta Unik Negara Sealand Terkecil dan Tidak Diakui Dunia
Selanjutnya, di periode Kerajaan Baru 1550–1077 sebelum masehi, bangsa Mesir juga memakai cincin berbahan fayans yang merupakan sejenis keramik.