Di Pulau Kalimantan sekitar 46.000 tahun yang lalu, telah menunjukkan bukti arkeologis bahwa manusia pertama telah ada di pulau ini.
Hal tersebut terlihat dari lukisan yang telah ditemukan di Gua Lubang Jariji Saleh, Kalimantan Timur Indonesia, di tahun 2018.
Selain hal tersebut, manuskrip Cina kuno telah menunjukkan adanya perdagangan antara India, Jepang dan suku di pesisir barat Kalimantan telah berlangsung sejak abad pertama Masehi.
Adanya sejarah panjang yang telah terjadi di pulau ini, salah satunya adalah adanya kerajaan Hindu pertama yaitu kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri pada tahun 400 Masehi.
BACA JUGA:Indonesia juga Punya Segitiga Bermuda, Sering Dikaitkan dengan Hal Mistik hingga Terjadi Kecelakaan
Dikutip dari berbagai sumber, tercatat dalam dokumen Negara Kertagama Jawa sekitar tahun 1365, pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan.
Hingga pada abad ke-15 sampai dengan abad ke-17, Pulau kLaimantan dikuasai seluruhnya oleh kesultanan Brunei.
Pada saat itu telah menjadi pusat perdagangan penting serta memiliki kendali penuh atas jalur perdagangan rempah-rempah yang strategis pada masa itu.
Inggris dan Belanda memasuki Pulau Borneo ini sekatar abad ke-17, masuknya Belanda dan Inggris ini tidak hanya berdagang tetapi juga ada misi untuk menguasai seluruh wilayah pulau tersebut.
BACA JUGA:7 Tokoh Anime Naruto, Dianggap Mirip 7 Tokoh Pemimpin Indonesia
Pada tahun 1842, akibat dari serangan pemberontakan, maka Kesultanan Brunei mengalami penurunan kekuasaan.
Akibatnya, sebagian besar tanah Sarawak diberikan kepada James Brooke, yang merupakan seorang tokoh dari Inggris, sebagai hadiah dari jasanya dalam menangani pemberontakan.
Selama 100 tahun Dinasti Brooke memerintah Sarawak serta melakukan ekspansinya ke utara, hingga menguasai wilayah seperti Pulau Labuan di tahun 1846.
Selain itu, Inggris juga melakukan ekspansinya menuju ke pedalaman Pulau Borneo, hingga membuat Sultan Brunei yang ke-26, Hashim Jalil Alam Akomadin, meminta Inggris untuk menghentikan upayanya tersebut.
BACA JUGA:Unik! Ternyata di Indonesia Ada Sebuah Desa yang Dijuluki Desa Paling Kesiangan
Hingga pada akhirnya, dibuatlah perjanjian perlindungan yang ditandatangani pada tahun 1888, serta telah menjadikan Brunei sebagai protektorat Inggris, dimana Brunei mempertahankan kemerdekaan internalnya.