BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dalam kehidupan sehari-hari, mobil telah menjadi alat transportasi yang sangat penting bagi banyak orang.
Bahkan salah satu masalah yang kerap dialami para pemilik mobil adalah konsumsi bahan bakar yang tidak efisien atau boros.
Saat mobil boros, hal tersebut tidak hanya menyebabkan pengeluaran yang cukup besar untuk pembelian bahan bakar. Namun, juga bisa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu memahami apa saja dan penyebab mobil boros bahan bakar. Dengan demikian Anda bisa segera melakukan perbaikan sehingga konsumsi bahan bakar kendaraan kembali menjadi efisien atau normal.
Penyebab Mobil Boros Bahan bakar
Berikut ini adalah beberapa masalah umum yang dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil menjadi tidak efisien:
1. Ban kekurangan tekanan angin
Ban yang kurangan tekanan anginnya membuat area kontak ban dengan jalan menjadi lebih besar. Hal ini menyebabkan peningkatan gesekan antara ban dan bahu jalan, sehingga mesin kendaraan harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan kecepatan laju mobil. Pada akhirnya ini dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar pada kendaraan Anda.
2. Mengemudikan mobil secara agresif
Penyebab mobil boros bahan bakar yang selanjutnya adalah mengendarai mobil secara agresif. Perlu Anda ketahui bahwa ketika pengemudi menginjak pedal gas dengan tiba-tiba dan melakukan akselerasi yang agresif maka hal tersebut akan memaksa mesin untuk bekerja keras dalam waktu singkat.
Maka tindakan ini bisa membuat mesin mengonsumsi lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan.
Selain itu ketika pengemudi sering mengerem dengan mendadak, maka mesin harus kembali mengeluarkan banyak tenaga untuk mempercepat laju kendaraan. Hal ini juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros.
3. Penggunaan bahan bakar yang tidak tepat
Penggunaan bahan bakar pada kendaraan yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil dapat mengganggu proses pembakaran dalam mesin.
Maka saat menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah daripada yang direkomendasikan pabrikan mobil, mesin akan mengalami detonasi dini atau knocking.