BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Gunung Marapi yang merupakan gunung api yang berada di Wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, dikabarkan meletus pada sore Minggu sekitar pukul 14.54 WIB.
Berdasarkan Video yang beredar di media sosial, letusan Gunung Marapi ini ditandai dengan adanya muntahan abu yang berisi material vulkanik hingga mencapai 3 ribu meter dari puncak kawahnya yang disertai dengan suara gemuruh.
Diceritakan warga di lokasi, seusai terdengar suara ledakan dan kemudian terdengar suara gemuruh dengan durasi sekitar lebih dari 1,5 jam.
Hingga saat ini belum diketahui berapa jumlah korban jiwa dan kerugian yang diakibatkan letusan Gunung Marapi ini.
BACA JUGA:Heboh! Keberadaan Gunung Api Raksasa di Bawah Laut Pulau Sumatera, Berikut 4 Faktanya
Mengutip dari situs magma.esdm.go.id, diketahui status terakhir dari gunung Marapi ini ialah berada di level 2 atau waspada.
Menurut catatan sejarah, diketahui Gunung Marapi ini sudah sering meletus baik secara ekplosif ataupun efusif.
Dimana aktivitasnya bersumber dari beberapa kawah dan lapangan solfatara pada sekitar puncak Gunung Marapi.
Pada letusan terakhir gunung Marapi pada umumnya bersifat ekplosif, meskipun terdapat singkapan lava pada sekitar puncak dan lereng bagian barat namun peristiwa tersebut terjadi di zaman prasejarah.
BACA JUGA:Penemuan Situs Gunung Padang, Benarkah Murni Buatan Manusia?
Adapun aktivitas erupsi gunung Marapi ini berpindah secara tidak teratur diantara tiga kawah yaitu kawah tuo, kawah bungo, dan kawah bongsu berdasarkan garis timur barat daya dengan masa istirahat 1 sampai 28 tahun.
Tercatat Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 29 kali selama tahun 2023.
Letusan ini, yang terjadi pada gunungapi setinggi 2.891 mdpl, ditandai oleh keluarnya kolom abu vulkanik mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak kawah, disertai dengan gemuruh yang terdengar.
Menurut data seismogram dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi tercatat dengan amplitudo maksimum sebesar 30 mm dan berlangsung selama 4 menit 41 detik.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Gunung di Sumatera yang Cocok Jadi Destinasi Wisata Mendaki Saat Libur Tahun Baru