Kebanyakan gedung yang bertingkat juga memilih atap beton cor karena bisa memberikan ruangan yang lebih pada pemilik rumah.
Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai area bersantai sampai tempat menjemur pakaian.
Kelebihan dari atap beton cor adalah modelnya yang cukup kokoh dan mampu bertahan di segalah jenis cuaca. Tapi sayangnya, atap jenis ini mudah berlumut.
Terutama jika Anda membiarkan sisa-sisa air hujan yang tergenang di atas atap. Untuk menghindarinya, maka pilihlah pondasi yang kokoh serta lakukan perawatan secara rutin.
BACA JUGA:Elegan dan Modern ! Inilah 5 Rekomendasi Desain Teras Rumah Minimalis yang Bikin Penghuni Nyaman
4. Jenis Atap Multiroof
Jenis atap multiroof merupakan inovasi genteng. Karena dibuat dari bahan metal, berat dari atap multiroof hanya 10% dari atap genteng beton atau atap genteng biasa.
Atap multiroof sangat cocok dipakai untuk rumah-rumah yang dibangun di area yang rawan gempa atau di bangunan yang didirikan di atas lahan gambut.
Jenis atap rumah bermacam, ada stainless steel, model standing steam, galvalum steel atau atap rumah galvalum, dan ada juga yang dibuat dari tembaga.
Untuk memasang atap multiroof, sebaiknya anda gunakan rangka atap galvalum agar strukturnya lebih kokoh dan proses pemasangan atap lebih mudah.
BACA JUGA:Inspirasi Rumah Impian Minimalis dan Modern, Budget Tak Sampai Rp200 Jutaan
5. Jenis Atap Spandek
Jenis atap rumah spandek dibuat dengan campuran dari bahan aluminium dengan seng dengan rasio 55% banding 43% dengan sedikit tambahan silicon.
Atap spandek tidak hanya kokoh tapi cukup mudah untuk dibentuk. Hal Inilah yang membuat proses pemasangan atap cenderung lebih mudah.
Spandek memiliki berbagai kelebihan di antaranya proses pemasangan atap yang cukup mudah dengan struktur rangka yang sederhana.