BENGKULU,RAKYATBENGKULU.COM - Intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia saat ini sedang tinggi. Dengan begitu sebagian wilayah pada setiap harinya pasti diguyur hujan.
Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan unsur hara di dalam tanah tercuci, kemudian menyebabkan tanah menjadi lebih masam sehingga pH tanah tidak netral dan dapat menyebabkan penyakit pada tanaman sayur-sayuran.
Bagaimana tidak, disaat curah hujan tinggi dan terjadi hampir setiap hari, kandungan atau kadar Al (alumunium), Cu (tembaga), dan Fe (besi) ikut tinggi.
Kondisi pH tanah tersebut tentunya tidak baik untuk tanaman dan harus diperbaiki dengan kapur pertanian. Ini untuk menetralkan pH tanah baik saat pengolahan lahan maupun tanaman sayuran yang masih dalam perawatannya.
BACA JUGA:Harimau Turun ke Lahan Pertanian Masyarakat Pertanda Musibah?
Penggunaan kapur pertanian untuk menetralkan pH tanah saat musim penghujan ini bisa dilakukan dengan cara ditabur maupun dikucurkan dengan air yang sedikit dan jangan berlebihan.
Kapur pertanian sudah terkenal dapat berfungsi untuk menambah tingkat pH tanah dari tanah yang masam menjadi netral.
Kadar pH menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan dalam budidaya tanaman sayuran, sehingga sangat perlu memperhatikan kadar pH tanah yang digunakan secara berkala apalagi lahan yang digunakan secara terus menerus
Pada umumnya manfaat kapur pertanian adalah untuk menaikkan pH tanah, menambah unsur Ca dan Mg, menambah ketersediaan unsur Phopat dan Mo, mengurangi risiko keracunan Fe, Mn, dan Al, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, serta memperbaiki sifat biologis tanah itu sendiri.
BACA JUGA:Geger! Petani Rejang Lebong Temukan Diduga Jejak Harimau di Lahan Pertanian
Sebelum memberikan kapur, sangat diperlukan mengukur pH tanah dimana pH tanah normal 5,5 hingga 7.
Jika dibawah itu, maka pH tanah tidak netral dan cendrung asam yang dapat mengakibatkan jamur patogen, jamur fusarium pada tanaman sayuran aktif kembali karena curah hujan berlebihan.
Jamur tersebut dapat membuat tanaman sayuran terserang penyakit, layu bakteri, busuk akar, daun, batang hingga busuk buah yang mengakibatkan gagal panen dan petani merugi.
Selisih dengan pH tanah yang netral dinaikkan dengan mengetahui selisih tersebut, Anda bisa lebih mudah menentukan berapa banyak kapur yang akan digunakan.
BACA JUGA:10 Panduan Pertanian yang Wajib Diketahui Petani Milenial, Jangan Asal Bertani !