HONDA

Rp 11 Miliar untuk Pertanian Seluma, Menuju Lumbung Pangan Baru

Rp 11 Miliar untuk Pertanian Seluma, Menuju Lumbung Pangan Baru

Bupati Seluma didampingi Kadis Pertanian (belakang) saat rapat koordinasi dengan Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu--Dok/KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM – Kabar menggembirakan datang untuk masyarakat Kabupaten Seluma. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma kembali mendapat kepercayaan dari Kementerian Pertanian RI melalui dua program strategis besar yang akan memperkuat sektor Pertanian daerah. 

Tak tanggung-tanggung, Seluma diguyur program cetak sawah seluas 435 hektare dan optimalisasi lahan nonrawa (OPLA) seluas 2.700 hektare yang tersebar di 14 kecamatan.

“Alhamdulillah, tahun ini Seluma mendapatkan dua program besar dari Kementerian Pertanian. Program cetak sawah dan optimalisasi lahan nonrawa ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap petani daerah,” ujar Kepala Dinas Pertanian Seluma, Arian Sosial, SP, M.Si.

Program OPLA yang didanai dari APBN dengan nilai lebih dari Rp 11 miliar ini akan difokuskan pada perbaikan infrastruktur pertanian, seperti saluran irigasi, penggalian parit, hingga peningkatan jaringan air.

BACA JUGA:Waspada! Penipuan Mengatasnamakan Pejabat Kaur Makin Marak, Warga Diminta Tidak Terpancing

BACA JUGA:52 Kerbau di Mukomuko Terjangkit Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Imbau Peternak Urus SKKH Jelang Idul Adha

Saat ini, tim gabungan dari Pemprov Bengkulu, Pemkab Seluma, dan konsultan sedang melakukan survei titik-titik irigasi yang bermasalah.

“Banyak lahan yang tidak bisa dimaksimalkan karena pasokan air minim. Melalui program ini, kita harap petani bisa tanam lebih dari satu kali setahun,” jelas Arian. Ia menambahkan bahwa tahap konstruksi fisik akan dimulai pada Juni hingga Agustus 2025, usai survei selesai.

Sementara itu, program cetak sawah awalnya direncanakan seluas 235 hektare, namun mendapat tambahan 200 hektare, sehingga total mencapai 435 hektare. 

“Kami telah mengalokasikan dana pendamping Rp 300 juta untuk mendukung operasional dan pelaksanaan program ini,” ujar Arian.

BACA JUGA:Pembalap Asal Jambi Rebut Pole Position di Kelas MP1 Expert 150 CC Motoprix Piala Presiden

BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Ajak Pesantren Cegah Kekerasan Terhadap Santri

Anggaran cetak sawah juga bersumber dari APBN, dengan biaya survei sebesar Rp750 ribu per hektare dan biaya konstruksi antara Rp20 juta hingga Rp32 juta per hektare.

Tahapan awal berupa survei dan pemetaan lokasi akan memastikan lahan layak digarap secara maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: