Persemaian tomat itu sendiri sebaiknya menggunakan polibag atau pot tray semai sehingga tinggal ditanam di lobang tanam berjarak 50 cm sebaris.
Dan saat berusia 2 minggu, benih tomat siap ditanam sehingga saat meninggalkan lahan pertanian berupa guludan, petani dapat langsung melakukan persemaian biji tomat.
Menanam tomat sebaris lebih menjanjikan daripada dua baris apalagi dengan jarak yang dekat.
Setelah melakukan penanaman bibit tomat para petani langsung disarankan untuk melakukan perawatan apalagi menanam di musim hujan biasanya langsung hidup.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Harga Tomat Merangkak Naik, Rp2.500 per Kg di Kalangan Petani
Setelah itu, perawatan bibit tomat sangat disarankan menggunakan pupuk mengandung Phospat tinggi untuk merangsang perakaran tomat.
Sehingga tumbuh subur dengan batang yang seimbang, bisa dengan cara pengecoran atau sistem tabur.
Sedangkan untuk fungisida disarankan menggunakan fungisida yang mengandung bahan aktif klorotanil dicampur simoksanil 2 sendok makan setiap 16 liter tangki spray dengan interval tiga hari sekali dan disemprot saat matahari bersinar di pagi hari antara pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB.
Setelah berusia 2 minggu tanam, petani dapat memperhatikan pertumbuhan dan hama yang menyerang sambil menyiapkan lanjaran tomat.
Proses ini lebih disarankan setiap batang tomat satu lanjaran kemudian barulah melakukan pengikatan batang tomat.
Khusus untuk perempelan tunas air disarankan jangan pada saat hari hujan atau malam hari.
Apalagi musim penghujan karena dapat menyebabkan bakteri mudah berkembang karena batang tomat terluka karena pemotongan.
Pada saat penyiangan guludan bedengan pada usia satu bulanan para petani disarankan dengan cara mencangkul siringan guludan bedengan yang terlebih dahulu telah ditambah pupuk kimia atau pupuk kandang fermentasi.
BACA JUGA:Gunakan Masker Tepung Beras dan Tomat: Rahasia Kulit Bersih dan Glowing
Sehingga bedengan dan saluran air siringan tidak tergenang, begitu juga dengan usia dua bulanan nantinya.