Bahan yang digunakan untuk membuat serunai tradisional adalah batang padi, kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa.
Kini pembuatan serunai mulai berkembang kompleksitasnya. Beberapa serunai terbuat dari plastik agar tahan lama.
BACA JUGA:98 Calon Jamaah Haji Rejang Lebong Belum Lunasi BPIH
Bagian penata bunyi atau suara serunai terbuat dari kayu capo ringkik atau dari bambu yang seukuran ibu jari. Capo ringkik merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki lapisan kayu keras.
Hanya saja bagian dalamnya lunak sehingga mudah ditusuk. Pada sebatang kayu berukuran panjang 20 cm dibuat 4 buah lubang dengan jarak 2,5 cm sehingga berfungsi untuk membedakan tinggi dan rendahnya nada.
BACA JUGA:Rejang Lebong Anggarkan Dana Rp2,3 Miliar untuk Seragam Gratis SD dan SMP
Puput adalah bagian serunai yang ditiup, biasanya terbuat dari kayu, bambu talang atau batang padi yang sudah tua.
Bagian ini terhubung dengan bagian penghubung yang berfungsi sebagai pangkal puput tersebut.
BACA JUGA:4 Zodiak yang Paling Setia pada Pasangannya, Kesetiaan Kunci Langgengnya Hubungan
Panjang puput terdiri dari 5 cm yang terbuat dari kayu keras. Penyambung ini berlubang untuk saluran udara tiup, yang dihubungkan ke poros rumah dan poros corong.
Pada bagian belakang ruas ini juga berbentuk corong dengan diameter 2 cm.(**)