Berkaca dari kondisi tersebut diatas, sebagai bank yang memiliki core business dari segmen UMKM, BRI turut menyiratkan optimisme kinerja di tahun 2024.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan penyaluran kredit akan tumbuh agresif pada tahun ini.
“Kalau sekarang BRI tumbuh kreditnya 11,2%, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024 yakni 11-12%,” ujarnya.
BACA JUGA:Punya Likuiditas dan Permodalan Memadai, BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
Terkait hal ini, Sunarso mengungkapkan strategi BRI akan tetap fokus di segmen UMKM, khususnya segmen ultra mikro. Oleh karena itu, Holding Ultra Mikro (UMi) akan tetap dijadikan sebagai sumber pertumbuhan baru.
Informasi Tentang Survei
Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI memiliki sampel lebih dari 7.073 responden UMKM yang tersebar di semua sektor ekonomi dan di 33 provinsi.
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling, sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha, provinsi dan skala usaha.
BACA JUGA:Makin Keren dengan Tampilan Baru, Transaksi Pakai BRImo Makin Seru
Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada tanggal 21 Desember 2023 sampai dengan 12 Januari 2024.
Wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu yang ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable.
Informasi yang dikumpulkan dalam survei ini adalah persepsi pelaku usaha UMKM terhadap perkembangan dan prospek perekonomian secara umum, sektor usaha responden serta perkembangan dan proyeksi kinerja usaha responden.
Informasi ini digunakan untuk menyusun Indeks Bisnis UMKM (IB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB) serta Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM kepada pemerintah.
BACA JUGA:Targetkan Pertumbuhan Kredit 11-12 Persen di Tahun 2024, Ini Strategi BRI Tumbuh Berkelanjutan
Indeks-indeks ini melengkapi indeks serupa yang disusun oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dimana surveinya dilakukan terhadap pelaku usaha kategori menengah dan besar.
Di samping itu juga dikumpulkan informasi mengenai kondisi usaha responden untuk keperluan monitoring dan sekaligus menjadi early warning system (EWS) terhadap keberlangsungan usaha debitur UMKM.