BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Imlek dan tradisi bagi-bagi angpao merupakan tradisi Tionghoa yang biasanya wajib dilakukan.
Angpao, atau sering juga disebut dengan amplop merah, adalah salah satu tradisi yang telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Asia.
Orang dengan etnis Tionghoa biasanya menggunakan angpao pada saat perayaan-perayaan tertentu, seperti tahun baru imlek, dan perayaan lainnya.
Tradisi ini tidak hanya sekadar pemberian uang, tetapi juga mengandung makna dan simbolisme yang dalam.
Dalam artikel ini, kita akan membahas siapa saja yang boleh memberikan angpao dan siapa saja yang boleh menerima angpao.
Makna angpao, siapa yang boleh memberikan angpao, siapa yang boleh menerima angpao, dan bagaimana tradisi angpao memberikan warna pada perayaan. --freepik.com/pressfoto
BACA JUGA:Kue Keranjang: Sajian Khas Wajib Saat Perayaan Imlek, Begini Sejarah dan Filosofinya
Angpao, hadiah uang dalam amplop merah, memiliki makna mendalam dalam budaya China atau Tionghoa.
seperti pada umumnya, tradisi bagi-bagi angpao ini, biasanya melibatkan orang dewasa yang telah bekerja dan memiliki penghasilan stabil.
Orang tua, kakek nenek, atau bahkan bos di tempat kerja seringkali memberikan angpao sebagai tanda kasih sayang atau ucapan selamat.
Angpao juga dapat diberikan oleh pasangan yang sudah menikah kepada anggota keluarga yang lebih muda.
Tradisi pemberian angpao umumnya dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak atau kepada orang yang lebih muda secara hierarkis dalam keluarga atau lingkaran sosial.
BACA JUGA:Ide Seru! 6 Kegiatan Meriahkan Imlek di Kantor, Bikin Suasana Menjadi Lebih Ceria
Biasanya, angpao diberikan pada momen-momen istimewa seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, kelahiran, atau acara penting lainnya.
Selain itu, atasan atau orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam suatu komunitas atau organisasi juga sering memberikan angpao kepada bawahan atau anggota bawahannya sebagai bentuk penghargaan atau sebagai bagian dari tradisi dalam merayakan kesuksesan atau perayaan lainnya.