Perasaan stres dan frustrasi yang dialami penderita burnout dapat menimbulkan sinis terhadap orang-orang di sekitar.
Selain itu, mereka juga kerap menganggap aktivitas sehari-harinya merupakan beban hidup.
Sehingga penderita burnout merasa enggan untuk bersosialisasi, baik dengan rekan kerja, teman, maupun anggota keluarga.
6. Mudah Sakit
BACA JUGA:Begini Cara Mendidik Anak Perempuan Supaya Lebih Mandiri, Orang Tua Wajib Tahu Ini
Apabila terjadi dalam jangka waktu panjang, burnout berisiko menurunkan sistem imun tubuh.
Kondisi ini membuat seseorang rentan untuk terkena berbagai penyakit, seperti flu, sakit perut, dan badan pegal-pegal.
Selain itu, burnout berkepanjangan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia.
Bahkan, kondisi ini berisiko memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas hingga depresi.
7. Sakit Kepala
Tension headache merupakan salah satu ciri umum yang terjadi pada penderita burnout.
BACA JUGA:Bukan Pelit! Begini Cara Manajemen Keuangan Orang Tionghoa Agar Cepat Kaya
Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala tegang.
Rasa nyerinya bisa menyebar ke sekitar dahi, bagian belakang kepala, leher, hingga bahu.
Cara Mengatasi Burnout
Seperti yang telah dijelaskan di atas, burnout adalah kondisi yang berisiko memengaruhi kesehatan mental seseorang.