Menurut situs resmi eastlondosmosque.org.uk, Masjid London Timur memiliki sejarah panjang yang awalnya hanya sebuah ruangan kecil yang disewa beberapa orang Islam untuk pelaksanaan Sholat Jumat dan acara lainnya.
Kondisi itu berlangsung selama 3 dekade, sementara perkembangan jamaah cukup pesat.
Baru pada tahun 1940, dana hasil sumbangan umat, baik yang Islam maupun non islam melalui London Mosque Fund mampu membeli 3 rumah di Commercial Road, London E1 yang kemudian diubah menjadi Masjid.
Peresmian dilakukan pada Jumat 1 Agustus 1941 oleh Ketua Komite Eksekutif Dana Masjid London, Letnan Kolonel Sir Hussain Suhrawardy.
BACA JUGA:5 Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Daerah, Salah Satunya Ziarah ke Makam Keluarga
BACA JUGA:Turun ke Pasar Sambut Ramadan, Ditemukan Beras Lokal Alami kenaikan
Sekaligus pelaksanaan Sholat Jumat perdana yang diimami Duta Besar Arab Saudi, Syeikh Hafiz Wahab.
Ada banyak tokoh baik Islam maupun non Islam yang berkorban dan berjuang untuk ELM.
Diantaranya Syed Ameer Ali, Aga Khan, Abdullah Yusuf Ali dan Muhammad Marmaduke Pickthall.
Tercatat pula warga non Islam seperti Lord Lamington, Profesor T. W. Arnold, Sir Ernest Houston, Sir John Woodhead, dan Earl Winterton.
BACA JUGA:Siapa Aktor Utama Rekayasa Nilai PDSS? Kepsek SMAN 5 Kota Bengkulu Masih 'Pasang Badan'
BACA JUGA:Dugaan Rekayasa Nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu, Berujung Orang Tua Siswi Lapor ke Polda Bengkulu
Saat itu, banyak komunitas kecil dari bekas negara koloni Inggris yang datang sebagai migran.
Mereka ikut berperan membantu pembangunan kembali Inggris pasca perang dunia kedua.
Sejalan dengan itu fungsi masjid berkembang untuk memenuhi kebutuhan para migran muslims.
Perubahan terjadi pada tahun 1975 ketika Greater London Council mengambil alih Kawasan Commercial Road dengan lahan pengganti di Whitechapel Road.