BACA JUGA:Wow! Ini 35 Manfaat Buah Rotan Bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Jantung
Orang-orang berkumpul di jalan al-Rashid, di mana truk-truk bantuan yang membawa tepung diyakini sedang dalam perjalanan.
Rekaman yang dikonfirmasi oleh Al Jazeera menunjukkan puluhan hingga ratusan jenazah warga Palestina yang tewas dan terluka dibawa ke dalam truk karena tidak ada ambulans yang mencapai lokasi tersebut.
Penembakan ini juga dikonfirmasi oleh Israel. Mereka mengatakan tentaranya menembak ke arah kerumunan karena mengancam pasukan mereka. Pihak Israel juga membantah penjelasan dari Kementerian Kesehatan Palestina.
BACA JUGA:Rekomendasi 4 Motif Keramik Dinding Dapur Minimalis, Bikin Dapur Terlihat Bersih dan Elegan
Tidak hanya melepaskan tembakan kearah masyarakat Gaza yang sedang antre bantuan, tank pasukan Israel juga dikerahkan untuk membantai warga Gaza.
Kesaksian itu disampaikan jurnalis AlJazeera Ismail al-Ghoul yang sedang meliputi kejadian di barat daya kota Gaza tersebut.
Menurut Ismail, setelah melepaskan tembakan tank Israel mulai maju memasuki kerumunan. Tank tersebut kemudian menginjak massa baik yang sudah tidak bernyawa maupun yang terluka.
BACA JUGA:Pakai Mukena Seperti Wanita, Pencuri Brankas Coffee Shop di Kota Bengkulu Terekam CCTV
Militer Israel merilis rekaman udara yang menunjukkan ribuan orang yang berada di dalam dan sekitar truk.
Video yang diunggah ke media sosial menunjukkan beberapa korban tewas yang digotong ke dalam kereta keledai dan truk bantuan yang kosong.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menyatakan kekhawatirannya bahwa insiden tersebut akan mempersulit upaya untuk mencapai gencatan senjata sementara dalam perang antara Hamas dan Israel.
BACA JUGA:Pakai Mukena Seperti Wanita, Pencuri Brankas Coffee Shop di Kota Bengkulu Terekam CCTV
Insiden itu terjadi beberapa jam sebelum Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengumumkan bahwa lebih dari 30.000 orang, termasuk 21.000 anak-anak dan perempuan, tewas di Gaza sejak dimulainya konflik.
Sekitar 7.000 orang lainnya dilaporkan hilang dan 70.450 orang dirawat, karena cedera selama empat bulan terakhir.(**)