BACA JUGA:Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Madu? Bagaimana Baiknya?
Anak yang sering mengisolasi diri dari interaksi sosial akan mengalami frustrasi dan kesepian yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan.
Orangtua dapat membantu dengan mendorong partisipasi dalam kegiatan sosial yang sesuai dengan minat anak.
Orangtua juga harus selalu menciptakan lingkungan yang terbuka dan penuh akan kasih sayang di rumah.
Agar anak dapat merasa didukung dan diterima.
8. Ketidakstabilan keluarga
Anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil, seperti konflik orang tua akan mengalami ketidakstabilan emosional.
BACA JUGA:Ragam Koleksi Jam Tangan Mewah Presiden Soekarno, Mulai dari Rolex Sampai Seiko
Orangtua harus berusaha untuk menciptakan lingkungan keluarga yang stabil dan penuh kasih.
Libatkan komunikasi terbuka dan selesaikan konflik dengan cara sehat serta berikan perhatian khusus pada emosional anak.
Meskipun kedua orantua anak sudah berpisah, hal tersebut juga harus tetap dilakukan.
Itulah 8 ciri anak yang dapat berpotensi melakukan kekerasan.
Cegah anak dari prilaku kekerasan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.
Namun jika orangtua membangun fondasi yang kuat melalui pendidikan, pola asuh, dan lingkungan yang aman, anak dapat diarahkan.