BMKG Prediksi Bengkulu Akan Berpotensi Hujan Lebat Selama 5 Hari ke Depan

Potensi banjir rob juga dapat berbeda waktu (hari dan jam) pada tiap wilayah.

Namun, secara umum akan berdampak pada aktivitas masyarakat yang ada di sekitaran pelabuhan dan pesisir.

BACA JUGA:5 Motif Keramik Kamar Mandi Modern dan Elegan

Yaitu seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta pada aktivitas tambak garam dan perikanan di darat.

Guswanto juga mengatakan BMKG akan terus memantau selalu kondisi cuaca dan perubahannya berdasarkan data dan analisas terkini.

Pada masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah untuk antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang akan berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan ini.

Caranya terus untuk memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG, informasi tersebut juga dapat diperoleh melelui aplikasi iOS dan android "Info BMKG".

BACA JUGA:Menjaga Tali Silahturahmi dan Mendengarkan Keluhan Warga, Pemkab Bengkulu Tengah Melaksanakan Safari Ramadhan

Selain itu juga bisa dengan melalui website BMKG, https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga dengan level kecamatan.

Serta juga bisa dengan melalui akun media sosial @infobmkg, call center 196 BMKG, atau juga dapat langsung menghubungi kantor BMKG yang terdekat.

Berdasarkan rilis BMKG yang sebelumnya, potensi hujan sedang hingga lebat juga dapat terjadi hingga tanggal 8 Maret 2024 di beberapa wilayah Indonesia. 

Hal itu juga sebagai akibat adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca yang ekstrem.

BACA JUGA:Awas! Anak-Anak Jangan Dikasih Handphone, Ada Anak Umur 8 Tahun Kena Jambret Oleh Pria Ini

Berdasarkan prediksi tersebut, untuk wilayah Bengkulu sudah terjadi hujan lebat semenjak seminggu belakangan hingga sampai Sabtu pagi, 9 Maret 2024.

Oleh karena itu, berdasarkan dari analisis cuaca terkini, BMKG sudah mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah termasuk juga dengan Provinsi Bengkulu.

Dinamika atmosfer yang juga dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut diantaranya, Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif pada wilayah Indonesia.