Biji mahoni mengandung senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antijamur dan antivirus. Sifat-sifat ini membuat biji mahoni bermanfaat dalam melawan infeksi.
Dari hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni efektif dalam melawan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, hingga pneumonia.
Cara Konsumsi Biji Mahoni dengan Tepat
Biji mahoni telah digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan.
BACA JUGA:7 Buah yang Baik untuk Penderita Pembengkakan Jantung
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim ini, dan penggunaan biji mahoni untuk pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati.
Disarankan untuk mengonsumsi satu biji mahoni atau satu kapsul biji mahoni setiap pagi dan malam. Hal ini berarti mengonsumsi total dua biji mahoni atau dua kapsul biji mahoni setiap hari.
Untuk mengatasi penyakit kronis, disarankan untuk mengonsumsi dua biji mahoni atau dua kapsul biji mahoni setiap pagi, siang dan malam. Ini berarti mengonsumsi total enam biji mahoni atau enam kapsul biji mahoni setiap hari.
BACA JUGA:Baru Tahu, Rebusan Daun Sirsak Bisa Obati Jantung Bengkak, Simak Caranya!
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum memulai pengobatan apa pun berdasarkan rekomendasi ini, karena biji mahoni memiliki efek samping dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain.
Salah satu cara untuk mengonsumsi biji mahoni adalah dengan menggigitnya dan menelannya dengan air.
Meskipun biji mahoni memiliki rasa yang pahit saat digigit, namun cara ini dapat mempercepat penyerapan nutrisi di dalam tubuh. Biji mahoni dapat dijadikan sebagai alternatif makanan yang kaya akan nutrisi.
BACA JUGA:Ingin Maju di Pemilukada Jalur Perseorangan Kabupaten Seluma, Catat Ini ! Syarat Dukungan Minimal
Biji mahoni memiliki berbagai manfaat kesehatan, tetapi jika kamu memiliki kondisi medis tertentu, maka perlu berhati-hati saat mengonsumsi biji mahoni atau produk yang mengandung biji mahoni.
Oleh karena itu, selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum membuat perubahan besar pada diet atau rutinitas kesehatan.(**)