Tokoh NU Bengkulu: Indonesia Bisa Ambil Peran Lewat Politik Bebas Aktif, Menjadi Penengah Iran-Israel

Kamis 18-04-2024,20:23 WIB
Reporter : Heri Aprizal
Editor : Heri Aprizal

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Situasi politik Timur Tengah di ambang perang besar menyusul serangan Iran ke wilayah Israel pada Sabtu, 13 April 2024 malam. 

Serangan udara Iran merupakan balasan atas serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran.

Perang Dunia III terancam pecah apabila eskalasi  peperangan meluas dengan menyeret Negara-negara lain seperti Amerika serikat di pihak Israel dan Suriah di pihak Iran. 

Menyikapi kondisi tak menentu tersebut, Tokoh NU Bengkulu yang juga Rektor UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Prof. Dr. H. Zulkarnain Dali, M.Pd mendorong pemerintah agar mengambil peran sesuai politik luar negeri Indonesia yakni bebas aktif.

BACA JUGA:Yahudi Indentik Israel, Ternyata Penganut Yudaisme Ini Sudah Ada di Indonesia Sejak 1800, Ini Faktanya !

Menurut Zulkarnain, Indonesia bisa mengambil peran untuk menengahi pertikaian Iran-Israel. Sebab, Indonesia memiliki kapasitas untuk mencegah agar eskalasi tidak makin meluas. 

"Saya kira pemerintah Indonesia bisa mengambil peran dengan menengahi pertikaian Iran-Israel. Sebab, posisi Indonesia sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sangat diperhitungkan dan didengar oleh Negara-negara yang bertikai," terang Zulkarnain kepada para wartawan di Bengkulu, Kamis, 18 April 2024. 

Dikatakan Zulkarnain, selama ini posisi Indonesia dengan mayoritas penduduk Islam moderat sering menjadi rujukan bagi upaya mewujudkan perdamaian di kalangan Negara-negara muslim.

Suara Indonesia yang merepresentasikan Negara berpenduduk muslim mayoritas memiliki posisi tawar tersendiri. 

BACA JUGA:Bermula dari Kisah Sang Putri Rindu Bulan, Begini Asal Usul Suku Pekal di Bengkulu

"Politik luar negeri kita adalah politik bebas aktif. Artinya, Indonesia selalu aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Selain itu, kita juga bersikap bebas atau tidak terikat dengan kekuatan politik manapun di dunia," terangnya.

"Tidak berpihak blok Amerika dan tidak juga condong ke blok Rusia. Netralitas posisi Indonesia ini sangat strategis dalam upaya mendorong perdamaian di Timur Tengah, terutama dalam kaitan konflik antara Israel dan Iran," imbuh Zulkarnain. 

Seperti diketahui, konflik di Timur Tengah semakin memanas setelah Iran melakukan serangan balasan ke wilayah Israel dengan ratusan drone serta rudal.

Sekitar 300 drone dan rusal tersebut menyerang berbagai wilayah Israel.

BACA JUGA:Perempuan Wajib Tahu, Tips #Cari_Aman Saat Naik Sepeda Motor

Kategori :