Berdasarkan para pemuka adat, kain batik besurek ini dianggap sakral dan sudah sejak lama dipakai sebagai pelengkap berbagai upacara-upacara adat.
Seperti pada acara pernikahan, siraman, mengikir gigi, sampai ziarah kubur.
Selain itu, kain batik besurek juga dipakai sebagai destar atau penutup kepala pengantin, hiasan bilik pengantin, ayunan bayi sampai penutup jenazah.
Diketahui ternyata, pada kain batik besurek ini terdapat 7 motif utama yang sarat akan makna simbolik hubungan antara manusia, alam semesta, dan juga kepada Sang Pencipta.
BACA JUGA:Peragaan Busana Batik Besurek, Meriahkan Malam Syukuran HUT ke- 55 Provinsi Bengkulu
Sepertinya di zaman dahulu tidak sembarang orang bisa membuat kain besurek ini.
Berikut 7 motif utama kain batik besurek tersebut antara lain:
1. Motif Kaligrafi
Adapun motif kaligrafi ini memiliki bentuk garis-garis pendek berulir dan titik-titik mirip seperti tulisan Arab gundul.
Motif Kaligrafi ini memiliki warna dominan biru yang dipakai sebagai detar atau penutup kepala oleh pembantu raja, penghulu, dan pengapit pengantin pada upacara pernikahan.
BACA JUGA:Membatik Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan, Ponorogo Surganya Pembatik, Seni Melukis di Atas Kain
2. Motif Kaligrafi dan Rembulan
Pada motif ini memiliki arti sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
Motif kaligrafi dan rembulan ini memiliki warna dominan merah.
Pada kain batik besurek ini biasanya dipakai calon pengantin putri di dalam upacara siraman sebelum upacara pernikahan.
3. Motif Kaligrafi dan Bunga Melati