Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari alam dan mudah terurai oleh alam.
Seperti contohnya dedaunan, kulit pisang, kulit jeruk, dan lain-lain.
Sedangkan sampah non organik adalah sampah hasil buatan manusia dan akan susah terurai oleh alam.
Contoh sampah non organik diantaranya botol plastik, platik kresek, sedotan, sendok plastik, minuman kemasan kertas, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Ingin Menjalani Hidup yang Lebih Praktis? Pastikan Memiliki 6 Alat Elektronik Ini!
Sebenarnya untuk apa sampah dibedakan?
Agar supaya proses daur ulang menjadi lebih mudah dilakukan.
3. Melipat sampah makanan atau minuman box
Minuman dalam kemasan kertas dengan bentuk kotak, seperti susu, teh, kopi, dan minuman jenis lainnya, jika diperhatikan lebih lanjut pada bagian salah satu sisinya, tertera cara membuangnya.
Mulai dengan dikempeskan, kemudian baru dibuang ke dalam tempat sampah.
Cara membuang sampah seperti anjuran yang tertera pada kemasan tersebut, sebenarnya efektif mengurangi volume sampah pada tempat sampah.
BACA JUGA:6 Tips Merawat Barang Elektronik di Rumah Agar Tetap Awet
4. Meremukkan sampah botol plastik
Kamu tentu masih ingat dengan iklan air minuman dalam kemasan botol plastik yang divisualisasikan agar dibuang dengan cara diremukkan terlebih dahulu?
Dengan mengikuti saran dari iklan tersebut, kita akan mendepatkan 2 keuntungan.
Yang pertama, untuk mengurangi volume sampah dan yang kedua untuk menghindari penggunaan botol bekas kembali.