BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Makanan organik saat ini kian populer, terutama untuk kalangan masyarakat yang berpola hidup sehat.
Banyak masyarakat yang meyakini bahwa makanan organik lebih aman dan lebih sehat dibandingkan dengan makanan biasa.
Ada juga yang berpendapat, lebih aman untuk lingkungan dan hewan.
Meski demikian, masih banyak yang belum memahami seluk-beluk makanan organik ini. Padahal, ada baiknya jika kita seharusnya pahami terlebih dulu dengan segala sesuatu yang kita konsumsi agar sadar akan manfaat dan risikonya.
Nah, sebelum kamu mulai memasukkan makanan organik kedalam menu harian, ada baiknya ketahui dulu fakta-faktanya!
BACA JUGA:Siapa Sangka? Ini 8 Manfaat Garam untuk Tanaman, Salah Satunya Menambah Nutrisi
1. Bebas dari Zat Tambahan
Dilansir dari sebuah penelitian kesehatan, makanan organik adalah jenis makanan yang prosesnya tidak menggunakan bahan kimia, zat buatan, hormon, atau organisme hasil rekayasa genetika.
Agar suatu produk mendapatkan label organik, makanan tersebut harus bebas dari zat-zat tambahan, termasuk pengawet, pewarna, serta adanya tambahan penyedap rasa.
Tanaman yang ditanam dengan pola organik harus menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos.
Kualitas tanah dan konservasi air tanah dari pertanian organik ini cenderung lebih ditingkatkan, sehingga lebih ramah untuk lingkungan.
Hewan yang diternak dengan pola organik pun tidak diberikan antibiotik atau hormon.
BACA JUGA:Menyaring Udara, 9 Jenis Tanaman Hias Terbaik Bantu Tidur Nyenyak, Cocok Ada di Kamar Tidur
Beberapa jenis pangan yang sering diberi label sebagai bahan makanan organik adalah buah, sayur, susu, daging, biji-bijian, hingga sereal untuk sarapan.
Bahkan, sudah ada beberapa produk soda dan cookies saat ini mulai menggunakan label organik.