2. Lebih Banyak Nutrisi
Sebuah studi melakukan beberapa kali perbandingan kandungan nutrisi antara yang ada pada tanaman pangan organik dan non-organik menunjukkan hasil yang beragam.
Kondisi ini kemungkinan besar diakibatkan oleh adanya variasi alami selama penanganan dan produksi makanan.
Meski demikian, bukti telah menunjukkan bahwa produk organik memang lebih bernutrisi.
BACA JUGA:6 Tanaman Hias yang Mempercantik Teras Rumah, Salah Satunya Bisa Mengusir Nyamuk
Masih dikutip dari artikel yang sama, beberapa studi telah menunjukkan bahwa produk organik umumnya memiliki antioksidan yang tinggi, hingga mencapai 69% lebih tinggi.
Serta adanya mikronutrien tertentu, seperti vitamin C, seng, dan zat besi.
Selain itu, produk organik diketahui memiliki kandungan kadar nitrat yang lebih rendah dari non organik.
Penelitian menunjukkan jika kadar nitrat pada makanan organik 30% lebih rendah dari makanan biasa.
Karena adanya kadar nitrat yang tinggi pada produk makanan dihubungkan dengan risiko jenis kanker tertentu.
BACA JUGA:6 Keunggulan Media Tanam Sekam Bakar dan Cara Pengolahannya yang Benar
3. Lebih Sedikit Bahan Kimia
Beberapa individu memilih memasukkan makanan organik untuk diet dan banyak pula yang memilihnya demi menghindari konsumsi bahan kimia yang berlebihan.
Untuk diketahui, mengonsumsi produk pangan organik mampu mengurangi paparan residu pestisida dan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Biasanya, kemungkinan adanya residu pestisida sebanyak empat kali lebih besar ditemukan pada tanaman non-organik.
Selain itu, sebuah studi juga telah menyatakan jika kadar logam yang beracun atau Kadmium lebih rendah 48% pada produk pangan organik.