Dalam ketentuan di Barat kemudian nada-nada tersebut diadopsi kembali menjadi notasi yang seperti saat ini C, D, F, kunci A, kunci B, A mayor dan lain sebagainya.
Akibat dari pengaruh Hasan bin Tsabit yang dibawa ke Persia yang berkembang dengan notasi yang kita ketahui saat ini untuk membuat musik menjadi alunan notasi yang sempurna.
"Musik dirangkai untuk menguatkan keIslaman khususnya membuat gramatika untuk memudahkan belajar Islam contohnya ada saya mau bayar quran ada nazam namanya," urainya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Ustadz Adi Hidayat bahwa nazam ini dari musik yakni dari syiir nazam syaltibiyah yakni sebuah bentuk yang dilakukan untuk teori menghafal Quran.
BACA JUGA:Viral Video Pendeta Gilbert Lecehkan Islam, Begini Tanggapan Ustadz Adi Hidayat
Ada nazzam alfiyah di hadist oleh Imam As Sayuti jika paham itu maka akan paham ilmu hadist, kemudian ada alfiyah untuk menghafal dramatikal bahasa Arab, dengan 1002 bait.
Jika dapat menghafal 1002 bait maka akan menghafal kaidah bahasa Arab jadi semua syiir yang dipergunakan untuk musik ini digunakan dalam menghafalkan bentuk gramatikal Islam.
"Dipesantren-pesantren Al-Quran mereka menghafal itu untuk menghafal Al Quran 30 juz, cuman ketika dibawa ketempat yang tidak mengenal Islam itu merubah frekuensinya," bebernya.
Kemudian dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat berubah frekuensinya dari menguatkan nilai-nilai positif sehingga dibawah untuk bersenang-senang saja untuk kepentingan yang bukan ke agama.
BACA JUGA:Kajian Islam Ustadz Adi Hidayat: Sudahkah Kenal dengan Allah SWT?
Jika ini untuk mengenalkan kepada anak-anak dengan melalui media musik ini sehingga dapat mendekatkan dengan nilai keIslaman makan dikeluarkan tuntunannya.
Ceramah ini kemudian dipotong oleh seseorang yang dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat yakni seorang yang tidak mengetahui soal agama yang lebih dalam yakni seorang alumni teknik Industri.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan dalam kutipan tiktok Bang Faik menjelaskan bahwa seorang tersebut memiliki latar belakang dari teknik Industri kemudian kembali ke daerahnya menjadi PNS.
Karena ayah dari beliau ini menyukai ceramah dan kutbah maka dia ikut dalam melakukan kutbah tersebut kemudian 2010 orang tersebut mendapatkan tugas belajar ke Saudi setelah pulang umroh.
Namun, bukan jurusan agama yang menjadi studynya, masih berkaitan dengan lulusan teknik yang dikuasainya sehingga bukan berarti orang yang ke Saudi tersebut melulu belajar agama.