BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Setahun, Pemkab Rejang Lebong hanya menyediakan dana untuk logistik bencana atau buffer stock hanya Rp60 juta.
Padahal jumlah masyarakat Kabupaten Rejang Lebong cukup banyak, ditambah lagi daerah yang sangat luas.
BACA JUGA:Legenda Danau Nibung Mukomuko dan Kisah Cinta Sepasang Kekasih yang Penuh dengan Cobaan
Kondisi demikian dibenarkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong, Syahfawi.
Dikatakan Syahfawi, hingga saat ini anggaran tersebut sudah mulai menipis, karena banyaknya bencana yang terjadi.
BACA JUGA:Semakin Mantap Maju Pilgub Bengkulu 2024, Rohidin Mersyah Paparkan Visi-Misi di PPP
Diantara bencana yang telah terjadi, berupa tanah longsor dan kebakaran.
"Saat ini kita sedang mengajukan penambahan stok logistik bantuan bencana ke pemerintah daerah dan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Karena stok bantuan yang ada sudah menipis," kaya Syahfawi.
BACA JUGA:Kenali 7 Tanda Orang yang Sikapnya Dingin, Namun Sangat Menyayangimu
Disebutkan Syahfawi, stok logistik bantuan bencana yang masih ada di gudang Dinas Sosial Rejang Lebong yang tersedia diantaranya beberapa tenda kerucut, terpal, tempat tidur, dan stok makanan siap saji.
"Anggaran pengadaan stok logistik bencana yang bersumber dari APBD Kabupaten Rejang Lebong saat ini jumlahnya masih kecil. Sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bantuan bencana dalam satu tahun, butuh bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Bengkulu," terang Syahfawi.
BACA JUGA:Wow, di Lebong Bangun 33 RTLH Telan Anggaran Rp 1,3 Miliar
Ketersediaan stok logistik bantuan bencana atau buffer stock ini sambung Syahfawi, harus selalu ada mengingat bencana bisa terjadi kapan saja.
"Dari APBD Kabupaten Rejang Lebong setiap tahunnya berkisar Rp60 juta. Anggaran ini untuk membeli sejumlah kebutuhan bantuan kecuali makanan cepat saji, melainkan paket bantuan sembako," ujar Syahfawi.
BACA JUGA:Ini Dia Daftar Komoditas Pangan di Bengkulu yang Mengalami Kenaikan Harga Menjelang Iduladha