Dijelaskan kembali oleh dr. Achmad Farchanny, "Susu unta juga banyak disana boleh diminum asalkan susu tersebut dimasak terlebih dahulu, makan dagingnya juga boleh tapi sudah yang matang."
Tentunya dari pernyataan tersebut jemaah haji harus meminum susu yang sudah matang dan makan hewan untuk yang juga sudah benar-benar melakukan proses pemasakan yang benar.
Hal ini untuk menghentikan virus yang ada di unta tersebut sehingga meskipun sudah memakannya tidak ada efek yang berhubungan lagi dengan penyakit MERS CoV sehingga jemaah haji menjadi lebih sehat.
Perlu perhatikan setiap asupan makanan yang masuk ke tubuh jemaah haji karena jemaah memerlukan nutrisi untuk menambah stamina dalam menjalankan ibadah agar menjadi lebih bertenaga.
Diingatkan lagi oleh Jemaah haji yang sudah melakukan kontak langsung dengan unta baiknya langsung membersihkan tangan dengan sabun cuci tangan hingga virus tidak ada yang menempel.
Untuk itu produk mentah dari hewan unta tersebut harus dihindari jangan pernah dikonsumsi baiknya lakukan dahulu pemanasan sehingga dapat mematikan virus yang terkandung didalamnya.
Jika terjadi jemaah haji yang sedang berada di tanah suci mengalami sakit dan tidak enak badan baiknya langsung melaporkan ke TKHI agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan.
Selain berpotensi dapat terjadi penularan dari hewan yang membawa virus ke manusia juga dapat menularkan kemanusia lainnya baiknya lebih hati-hati dalam kerumunan.
BACA JUGA:Bupati Rejang Lebong Lepas Keberangkatan 239 CJH, Syamsul Efendi: Jaga Kesehatan, Semoga Haji Mabrur
"Berpotensi menular dari manusia ketika sedang berjalan-jalan dapat terjadi lewat droplet untuk ketika berjalan ke pasar, atau melaksanakan ibadah," ungkap dr. Achmad Farchanny.