BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - MERS CoV dikutip dalam website WHO adalah sebuah penyakit pernapasan yang timbul akibat dari virus sindrom pernapasan dari Timur Tengah dari virus zoonosis.
Untuk itu jemaah haji baiknya hindari kontak dengan hewan Unta, hal ini ditenggarai untuk mewaspadai penularan MERS CoV yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2012 yang lalu kasusnya.
Virus MERS CoV merupakan bentuk dari keluarga besar virus yang penyebab awalnya dilalui lewat media flu biasa yang menyebabkan pernapasan akut parah (SARS) atau layaknya corona.
Namun virus ini ditularkan dari hewan ke manusia yang diidentifikasi dan dikaitkan dengan penularan dari unta dromedaris kepada manusia dibeberapa negara seperti Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan.
BACA JUGA:Lepas Keberangkatan 97 Calon Jamaah Haji Asal Lebong, Ini Pesan Wakil Bupati
Diharapkan jemaah haji untuk menghindari kontak langsung atas penularan dari hewan unta dan juga dapat melalui media produk dari hewan tersebut sehingga harus mewaspadai hal tersebut.
Menurut Direkstur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal P2P Kemenkes RI, dr. Achmad Farchanny mengingatkan para jemaah untuk tidak melakukan kontak langsung dengan unta.
"Jangan sering jalan-jalan disana apalagi untuk mendekati peternakan unta fokus saja dengan ibadah seperti ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram," kata Achmad Farchanny dikutip dalam Harian Disway.
Achmad memberikan pengertian untuk para jemaah agar lebih fokus pada ibadah jangan melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri.
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024 Aman
Dimana untuk gejala yang dialami oleh yang terindikasi penyakit MERS CoV ini adalah demam, batuk, sesak nafas meskipun untuk Pneumonia belum tentu pasien tersebut mengalami kondisi ini.
Namun, ada gejala lainnya yakni gastrointestinal yang termasuk diare terjadi pada pasien MERS CoV ada sekitar 35% kasus yang terindikasi yang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Penularan virus MERS CoV ini biasanya manusia ke manusia dapat terjadi sebagian besar dari kontak yang dekat dengan fasilitas layanan kesehatan namun besar kemungkinan pada hewan unta tunggangan.
Selain itu, untuk mengkonsumsi produk-produk unta secara mentah juga wajib dihindari karena menurut Achmad dapat sebagai salah satu penyebab penyerta dari bahaya virus tersebut.