Ranggalawe melakukan pemberontakan untuk melawan Kerajaan Majapahit.
Akan tetapi pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh pasukan Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Nambi.
BACA JUGA:Benarkah 600 Tahun Sebelum Kerajaan Majapahit, Islam Telah Ada di Nusantara?
BACA JUGA:Konon Ada Ratusan Ton Emas, Jejak Kerajaan Sriwijaya di Bukit Kumbang Kabupaten Kaur
Pada pertempuran di Sungai Tambak Beras, Ranggalawe akhirnya gugur.
Berdasarkan beberapa versi cerita, Lembu Sora yang sebelumnya merupakan sekutu Ranggalawe.
Pada akhirnya berkhianat dan turut serta di dalam pembunuhan Ranggalawe tersebut.
Adapun kisah Ranggalawe menjadi bagian penting dari babad dan serat (naskah-naskah sejarah) Jawa.
BACA JUGA:Putra Mahkota Pun Tak Luput dari Hukuman, Kisah Ratu Shima Penguasa Kerajaan Kalingga yang Adil
Seperti Babad Tanah Jawi dan Pararaton, dia sering digambarkan sebagai simbol kesetiaan dan keberanian.
Namun juga sebagai contoh tragis dari konflik internal dan ambisi pribadi yang mengarah kepada kehancuran.
Kisah Ranggalawe ini juga menyoroti dinamika politik dan sosial di dalam proses pendirian dan stabilisasi Kerajaan Majapahit.
Namun Ranggalawe ini tetap dikenang di dalam sejarah dan budaya Jawa.
BACA JUGA:Islam di Tanah Jawa: Perjanjian Salatiga yang Menyebabkan Akhir dari Kerajaan Mataram Islam