Sementara orang Jepang juga telah menciptakan kipas lipat di abad ke 8 masehi yang mungkin terinspirasi dari cara kelelawar melipat sayap.
Sedangkan orang Cina juga dapat dibilang sebagai pelopor di dalam mekanisasi kipas.
Pada sekitar tahun 180 M, penemu dinasti Han yang terkenal yaitu Ting Huan menciptakan kipas putar yang menggunakan tujuh roda.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Boom Baru, Pelabuhan Pertama Bengkulu di Tapak Paderi yang Dibangun Tahun 1807
BACA JUGA:Sejarah Makam Inggris di Jitra Bengkulu, Mulai dari Tragedi dan Peperangan
Dimana masing-masing roda berdiameter 10 kaki di mana 1 orang bisa mendinginkan seluruh aula.
Ide Kaisar Romawi untuk menggabungkan kipas dengan es atau salju muncul kembali di awal abad ke 19 untuk penyejuk udara.
Di tahun 1830-an John Gorrie, yang merupakan seorang dokter Amerika meniupkan udara di atas seember es untuk mendinginkan kamar rumah sakit penderita malaria dan demam kuning.
Akan tetapi semua kipas angin tersebut hanya mengandalkan tenaga manusia atau kuda.
BACA JUGA:Pernah Alami Masa Kejayaan dan Jadi Favorit, Ini Sejarah Sepatu Bata di Indonesia
BACA JUGA:Jejak Sejarah Sir Thomas Stamford Raffles di Bengkulu, Peninggalan dan Sejumlah Kisah Misterinya
Sampai pada akhirnya Dr. Wheeler di tahun 1882 menemukan cara menerapkan ilmu kelistrikan yang masih baru.
Dr. Wheeler membuat kipas yang terdiri dari 2 bilah tanpa pelindung dan ditenagai oleh listrik. Kipas angin listrik ini dipasarkan oleh Crocker & Curtis Electric Motor Co.
Sedangkan untuk pengembangan kipas listrik ini dilakukan Philip H. Diehl yang merupakan seorang imigran Jerman.
Dimana dia mengambil motor mesin jahit, memasang bilah kipas angin dan menempelkan semuanya ke langit-langit.
BACA JUGA:Benteng Marlborough, Tempat Wisata Bersejarah di Provinsi Bengkulu yang Wajib Untuk Anda Kunjungi!