Seperti yang sudah dipaparkan di atas, konsumsi makanan tinggi garam juga perlu dibatasi.
BACA JUGA:7 Manfaat Mengonsumsi Rumput Laut untuk Anak, Termasuk Mencegah Obesitas
Karena makanan tinggi garam dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Yang mana, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke pada seseorang.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas konsumsi garam per hari tiap individu tidak lebih dari 2.000 mg.
3. Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok merupakan gaya hidup yang tidak sehat dan sebaiknya diberhentikan untuk mencegah stroke sejak dini.
Pasalnya, merokok diketahui dapat memicu penggumpalan darah hingga adanya penyempitan di pembuluh darah.
Hal inilah yang memungkinkan terjadinya gangguan aliran darah menuju otak.
BACA JUGA:Hal-hal yang Harus Diperhatikan dan Dihindari dalam Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah
4. Rutin Berolahraga
Olahraga secara rutin, minimal 4-5 kali dalam seminggu, terbukti mampu menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Anda dapat melakukan beberapa olahraga ringan untuk mencegah stroke, seperti dengan rutin jalan pagi, bersepeda, berenang, dan lain-lain.
5. Melakukan Diet
Selain hipertensi, obesitas juga merupakan salah satu faktor seseorang terkena stroke.
Ini karena obesitas dapat memicu munculnya plak lemak pada arteri yang mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, salah satunya otak.