BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Dibutuhkan pendampingan untuk pengembangan wisata lebih cepat bagi desa, ini yang diminta oleh Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Pendampingan pengembangan wisata untuk meningkatkan potensi wisata dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sebagaimana baru-baru ini disampaikan Kecamatan Binduriang ke Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong.
Hal ini dilakukan karena ada beberapa potensi destinasi wisata yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan PAD baik desa maupun daerah.
BACA JUGA:PPDB Serentak Solusi Pemerataan Jumlah Peserta Didik Baru
BACA JUGA:30 Anggota DPRD Rejang Lebong Terpilih Belum Sampaikan Bukti LHKPN
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong, Dodi Syahdani membenarkan hal tersebut.
Ia menyatakan, Dinas Pariwisata siap memberikan pendampingan kepada desa-desa yang memiliki potensi wisata untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Rejang Lebong.
"Kita ketahui bersama terdapat 26 hingga 27 desa di Rejang Lebong yang memiliki potensi wisata. Salah satu desa yang telah meminta pendampingan adalah Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang,” kata Dodi Syahdani.
Ia memastikan Dinas Pariwisata yang ia pimpin siap membantu desa-desa lain yang membutuhkan pendampingan, untuk mengembangkan potensi wisata.
BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Salurkan Bantuan Pangan Beras Periode Juni
BACA JUGA:Buron 8 Bulan, Pelaku Curat di Lebong Ditangkap di Bengkulu
Disebutkan Dodi Syahdani, tujuan utama dari pendampingan ini adalah untuk meningkatkan PAD dan jumlah desa wisata di Rejang Lebong.
Dengan pendampingan, diharapkan desa-desa dapat menata dan meningkatkan pengelolaan objek wisata mereka agar lebih menarik bagi wisatawan.
"Dengan adanya pendampingan, masing-masing desa dapat saling berlomba-lomba untuk menjadikan desa mereka sebagai tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan," kata Dodi Syahdani.
PAD dari sektor pariwisata di Rejang Lebong masih belum optimal, hanya berasal dari tiga objek wisata yang dikelola oleh Pemda.
BACA JUGA:184 Desa dan Kelurahan di Bengkulu Diprediksi Tenggelam pada 2050 Akibat Krisis Iklim
Yaitu Diklat, Danau Mas Harun Bastari (DMHB), dan Objek Wisata Suban Air Panas.
Target PAD dari ketiga objek wisata itu pun terbilang kecil, yaitu sekitar Rp221 juta per tahun.
Namun Dinas Pariwisata Rejang Lebong yakin bahwa PAD dapat ditingkatkan secara signifikan dengan berbagai upaya.
Seperti renovasi Diklat, penataan Danau Mas Harun Bastari dan Suban Air Panas, serta promosi yang gencar.
Dan Dinas Pariwisata telah mengajukan beberapa usulan kepada Sekretaris Daerah untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata.
BACA JUGA:Cara Mencegah Rem Blong saat Berkendara, Simak Tips Simpel Berikut Ini
Untuk tahun 2024 dan tahun 2025, fokus utama pengembangan pariwisata adalah peningkatan fasilitas di Diklat, mengingat lokasinya yang strategis dan potensi besar sebagai tempat menginap.
“Gedung Diklat ini memiliki potensi besar sebagai tempat wisata dan akomodasi," demikian Dodi Syahdani.(**)