Awards Disway
HONDA

Data Kasus Kekerasan Anak di Bengkulu Meningkat, UPTD PPA Terus Intensifkan Pendampingan

Data Kasus Kekerasan Anak di Bengkulu Meningkat, UPTD PPA Terus Intensifkan Pendampingan

Kepala UPTD PPA Kota Bengkulu, Della Agustina--Riko/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Bengkulu mengalami peningkatan. 

Peningkatan jumlah laporan yang diterima oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Bengkulu ini menjadi indikasi bahwa perlindungan terhadap anak-anak dan perempuan di wilayah ini membutuhkan perhatian lebih serius.

Dalam periode Mei hingga Oktober 2025, UPTD PPA mencatatkan adanya lonjakan signifikan dalam jumlah kasus kekerasan, dengan anak-anak sebagai korban utama. Angka ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dan semakin menuntut keterlibatan seluruh pihak untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan ini.

Kepala UPTD PPA Kota Bengkulu, Della Agustina, menuturkan bahwa peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama yang melibatkan anak sebagai korban, menjadi sinyal perlunya kewaspadaan yang lebih tinggi dari seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Pemdes Sendang Mulyo Mukomuko Sukses Gelar Rapat Persiapan Lokasi Kopdes Merah Putih

BACA JUGA:Kajati Bengkulu dan Panitia Natal Oikumene Temui Gubernur, Balai Semarak Siap Jadi Pusat Perayaan

“Saat ini data penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi, terutama pada kasus yang melibatkan anak sebagai korban,” ungkap Della Agustina, Selasa 11 November 2025.

Della Agustina juga menjelaskan bahwa kekerasan seksual terhadap anak menjadi salah satu kasus yang paling mendominasi laporan pada tahun ini. 

Fenomena kekerasan seksual ini terdata mulai masif sejak bulan Juni 2025, dan kini menjadi salah satu fokus utama dalam penanganan serta pendampingan korban di Kota Bengkulu.

Pada bulan Juli 2025, tercatat 6 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan total 7 korban. 

Della menambahkan, meskipun angka tersebut terbilang tinggi, namun jumlah kasus kekerasan seksual justru terus meningkat sejak bulan Juni.

BACA JUGA:Menteri Desa Yandri Susanto Diagendakan ke Seluma, Pimpin Konsolidasi Nasional Pemberdayaan Desa 2025

BACA JUGA:Kajati Bengkulu Pimpin Kunjungan Panitia Natal Oikumene ke MUI, Pekuat Sinergi Antarumat Beragama

"Dari data sebelumnya, hingga saat ini mengalami kenaikan. Serta kasus kekerasan seksual ini mulai terdata secara signifikan sejak bulan Juni, dan menjadi perhatian utama kami. Saat ini kami terus melakukan pendampingan intensif, baik secara psikologis maupun hukum, agar para korban mendapatkan perlindungan dan keadilan yang layak,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait