Beberapa peninggalan arkeologis meliputi harpun, kano, pohon asam, kaca, logam, dan teripang kering.
BACA JUGA:Suku Korowai, Salah Satu Suku Kanibal dan Terpencil dari Papua Indonesia
BACA JUGA:Hati-hati! Jangan Pernah Datang ke Pulau Ini, Sebab Dihuni Oleh Suku Paling Berbahaya di Dunia
Selain itu, Kata-kata serapan meliputi ajira (air), Balanda (Belanda), bara (barat), bula (buluh), jara (jara), libaliba (lepa-lepa), rupiah (uang), dan juga umbakumba (ombak-ombak).
Adapun hubungan antara pelaut Bugis dan suku Aborigin ini berlangsung sampai pada awal abad ke 20.
Pada saat pemerintah kolonial Hindia Belanda melarang pelayaran suku Bugis ke benua Australia.
Akan tetapi, jejak-jejak suku Bugis ini tetap hidup dalam ingatan dan warisan budaya kedua belah pihak.
BACA JUGA:Ini 7 Fakta Unik Suku Tobalo Sulawesi Selatan yang Memiliki Kulit Belang Berwarna Putih
BACA JUGA:Suku Kajang di Sulawesi Selatan, Suku yang Menolak Teknologi Karena Akan Menimbulkan Dampak Negatif
Pelaut Bugis merupakan salah satu contoh dari peradaban maritim Indonesia yang sudah menjelajahi lautan dan mengenal dunia sebelum bangsa-bangsa Barat.
Pelaut Suku bugis merupakan penemu benua Australia yang terlupakan oleh sejarah resmi.
Akan tetapi dihormati oleh orang-orang yang mengenal suku Bugis ini.
Tidak hanya berdagang teripang, pelaut suku Bugis ini juga membawa pengaruh Islam ke benua Australia.
BACA JUGA:Legenda Babiat Sitelpang, Harimau Pincang Opungnya Masyarakat Suku Batak
Dimana Pelaut suku Bugis ini membangun masjid - masjid sementara dari kayu dan daun palem.