BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Alat satu ini mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
Pengeras suara atau megaphone ini sering kita temui di masjid yang digunakan untuk adzan atau pada acara-acara pesta di zaman dahulu.
Toa diketahui merupakan suatu merek dari produk megaphone, namun di masyarakat Indonesia sebutan Toa ini lebih populer daripada megaphone.
Adapun asal usul Toa atau megaphone ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17.
BACA JUGA:Cek Khodam Viral di Tiktok! Apa Itu Khodam? Pengertian, Asal Usul, dan Kepercayaan
BACA JUGA:Asal Usul RT di Indonesia Ternyata Bermula dari Sini
Pada prinsip dasar alat ini adalah memperkuat suara manusia agar dapat di dengar lebih jauh.
Ada beberapa titik penting dalam sejarah perkembangan dari megaphone atau Toa ini.
Pada abad ke-17, beberapa perangkat awal seperti cornet dan speaking trumpet digunakan untuk memperkuat suara manusia.
Di tahun 1670 an, Sir Samuel Morland yang merupakan seorang insinyur Inggris.
BACA JUGA:Asal Usul Ayam Pelung, Ayam Unik Endemik Indonesia
BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Musik Tarling yang Ternyata Singkatan dari 2 Jenis Alat Musik Ini!
Memperkenalkan speaking trumpet yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, terutama oleh pelaut.
Kemudian di akhir abad ke 19, Thomas Edison mengembangkan megaphone modern pertamanya.
Yang terdiri dari kerucut besar yang membantu mengarahkan suara.