2 Jenis Batu Bara yang Digunakan untuk Pembangkit Energi Listrik, Salah Satunya Batu Bara Lignit

Kamis 04-07-2024,08:46 WIB
Reporter : Apriyan Doni
Editor : Febi Elmasdito

Seperti halnya batu bara lignit, sub-bituminus juga memiliki kadar air yang relatif tinggi, meskipun tidak sebanyak lignit.

Kandungan volatile matter (bahan yang mudah menguap) di dalamnya juga lebih tinggi daripada batu bara bituminus.

- Warna dan Penampilan

bara sub-bituminus umumnya berwarna coklat tua hingga hitam keabu-abuan. Secara visual, sub-bituminus sering kali terlihat lebih gelap daripada lignit.

- Penggunaan Utama

Batu bara sub-bituminus banyak digunakan sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik termal untuk menghasilkan energi listrik.

Meskipun memiliki nilai kalor yang lebih rendah dibandingkan dengan batu bara bituminus, sub-bituminus masih dianggap sebagai sumber energi yang ekonomis karena biaya ekstraksi dan pengangkutannya yang relatif lebih rendah.

BACA JUGA:Prediksi Shio Kerbau Tahun 2025! Simak Karir, Keuangan, Kesehatan, dan Hubungan di Tahun Ular Kayu

BACA JUGA:Kemenkominfo Luncurkan Kanal Edukasi untuk Perangi Judi Online

- Ketersediaan Global

Cadangan batu bara sub-bituminus dapat ditemukan di banyak negara di seluruh dunia. Beberapa negara produsen utama meliputi Amerika Serikat, China, Rusia, dan Australia.

- Penggunaan Tambahan

Selain dalam pembangkit listrik, batu bara sub-bituminus juga dapat digunakan dalam industri kimia dan manufaktur.

- Emisi dan Pengendalian Polusi

Seperti halnya semua jenis batu bara, pembakaran batu bara sub-bituminus menghasilkan emisi CO2 dan polutan lainnya.

Teknologi modern telah mengembangkan cara untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembakaran batu bara, termasuk sub-bituminus, melalui penggunaan peralatan pengendalian emisi.

Kategori :