BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Air tertua di dunia ditemukan di sebuah tambang di Timmins, Ontario, Kanada.
Diketahui air ini diperkirakan berusia sekitar 1,6 sampai 2 miliar tahun.
Air tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar 2,4 kilometer di bawah permukaan bumi, dan penemuan ini memberikan wawasan penting tentang sejarah geologis dan evolusi air di planet ini
Adapun Air tersebut disebut sebagai air tertua di dunia karena berdasarkan analisis isotop dan geokimia.
BACA JUGA:Sering Disebut Sebagai Suatu Keberkahan, Ini Manfaat dan Mitos Mengenai Air Hujan
BACA JUGA:Air Rendaman Mentimun Berdampak Baik untuk Tubuh, Ini Dia 6 Manfaatnya
Yang ditemukan kalau air tersebut telah terperangkap di bawah tanah selama sekitar 1,6 sampai 2 miliar tahun tanpa kontak dengan permukaan.
Dimana usia ini jauh lebih tua dibandingkan dengan usia air lain yang pernah ditemukan.
Dengan penemuan ini memberikan informasi penting tentang kondisi geologis bumi di masa lalu dan proses-proses yang mungkin terjadi selama jutaan tahun.
Selain itu, studi air purba ini juga membantu ilmuwan memahami kemungkinan adanya kehidupan mikroba yang dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, yang memiliki implikasi untuk pencarian kehidupan di planet lain.
BACA JUGA:Gunung Roraima, Gunung Unik yang Ternyata Tempat Tertua di Bumi
Namun apa perbedaan antara air tertua di dunia dengan air biasa?
Terutama terletak pada usia, komposisi kimia, dan kondisi lingkungannya.
Berikut ini adalah perbedaannya yang telah dirangkum rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber antara lain: