BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Jelajah Kuliner Nusantara kali ini akan membahas mengenai makanan semar mendem yang merupakan jajanan khas daerah Solo dengan harga 3.500.
Jajanan ini sangat murah sekali dan terjangkau khususnya di pedagang yang berada di Pasar Gede Solo yang dahulunya dipatok harga hanya Rp 250 saja untuk satu porsi semar mendem.
Semar mendem merupakan jajanan yang sangat khas Tak Lekang Oleh Waktu, karena makanan tersebut sudah lama sekali berada di Indonesia. Salah satunya pedagang yang menjajakan dagangannya ini berada di Pasar Gede Solo.
Semar mendem merupakan makanan yang berasal dari ketan yang kemudian dilapisi dengan telur dadar dengan isian abon, cara mengkonsumsinya menggunakan fla.
BACA JUGA:Dimsum dan Pangdas dari Dapur Ayek, Kuliner Mantap di Kota Bengkulu
Rasa ketan dan telur dadar yang menyelimuti ketan tersebut memiliki cita rasa gurih ditambah dengan yang terbuat dari susu encer yang memiliki cita rasa yang manis.
Hingga perpaduan kedua cita rasa tersebut memiliki kekhasan sendiri dari jajanan pangan yang tak lekang oleh waktu tersebut. Seperti diakui oleh penjualnya sudah 27 tahun dia menjual semar mendem.
Harganya yang sangat murah dengan cita rasa yang ditimbulkan, pembeli hanya mengeluarkan 3.500 saja sudah mendapatkan satu porsi semar mendem yang tentunya sangat lezat untuk dikonsumsi.
Pedagang tersebut menjualnya dari jam 08.00 pagi di Pasar Gede Solo hingga semar mendem tersebut habis terjual lokasi tepatnya di depan pintu utama Pasar Gede Solo.
BACA JUGA:Jelajah Kuliner Nusantara: Bubur Madura Legenda di Malang, Murah dan Mengenyangkan
Resep yang secara turun temurun berlangsung dari generasi ke generasi tetap mempertahankan, cita rasa yang timbulkan dari semar mendem dan tentunya ini menjadi panganan yang sangat khas di daerah Solo.
Banyak sekali masyarakat Solo yang menyukai panganan semar mendem ini yang tidak jauh berbeda dengan makanan tradisional lemper, namun hanya diluarnya menggunakan telur dadar.
Tentu ada filosofi yang berbeda dengan nama semar mendem ini, dimana diangkat dari tokoh wayang sehingga nama dari sebuah makanan yang memiliki ciri khas berwarna kuning untuk penampilan luarnya.
Tokoh wayang Semar tersebut memang memiliki kegemaran dalam mengkonsumsi makanan, itulah mengapa makanan tersebut dinamakan sebagai salah satu nama tokoh wayang.
BACA JUGA:Jelajah Kuliner Nusantara: Mencicipi Es Dawet Ringin Pak Bardi yang Populer di Yogyakarta