BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Play victim, atau berpura-pura menjadi korban, adalah perilaku di mana seseorang selalu merasa dirugikan atau menjadi korban dalam setiap situasi.
Mereka cenderung menyalahkan orang lain atas kesulitan yang mereka hadapi, dan seringkali menggunakan ini sebagai alat manipulasi untuk mendapatkan simpati atau menghindari tanggung jawab.
BACA JUGA:Cara Ampuh Mengatasi Feeling Lonely dalam Hubungan! Tips Anti Kesepian untuk Kamu
BACA JUGA:6 Ciri Hubungan Tidak Sehat, Segera Tinggalkan Jika Tak Mau Menyesal!
Dalam konteks hubungan, play victim bisa menjadi taktik untuk mengontrol pasangan atau menghindari konfrontasi atas kesalahan yang mereka buat.
Memiliki pasangan yang selalu berperan sebagai korban bisa sangat melelahkan dan merugikan kesehatan mental Kamu.
Penting untuk mengevaluasi hubungan dan melihat apakah ada potensi perubahan atau perbaikan. Berikut beberapa pertimbangan:
BACA JUGA:Prediksi dan Analisis Masalah Hubungan Shio Babi di Tahun Ular Kayu
BACA JUGA:Ramalan Kesulitan Hubungan Keluarga Shio Kuda di Awal Tahun Ular Kayu
1. Kesediaan untuk Berubah: Apakah pasangan Kamu menyadari perilaku mereka dan mau berubah?
Jika mereka menunjukkan niat untuk memperbaiki diri dan mengakui kesalahan, mungkin ada harapan untuk hubungan Kamu.
2. Kesehatan Mental Kamu: Hubungan yang sehat seharusnya mendukung kesejahteraan kedua belah pihak.
Jika Kamu merasa tertekan, tidak dihargai, atau selalu disalahkan, penting untuk memprioritaskan kesehatan mental Kamu.
3. Dukungan Profesional: Kadang-kadang, pasangan yang play victim membutuhkan bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor, untuk mengatasi perilaku mereka.
BACA JUGA:Pererat Hubungan Kerja, Kajati Bengkulu Kunjungi BPK RI Perwakilan Bengkulu