2. Aturan Permainan
Peserta harus membawa kelereng dari garis start ke garis finish dengan menggunakan sendok yang digigit di mulut.
BACA JUGA:Fakta Unik Ombak Bono, Fenomena Gelombang Pasang di Sungai Kampar
Peserta tidak boleh menyentuh kelereng dengan tangan atau bagian tubuh lainnya selama lomba berlangsung.
Kalau kelereng jatuh, peserta harus kembali ke garis start atau mengulang dari titik tertentu, tergantung aturan yang disepakati.
Peserta yang mencapai garis finish terlebih dahulu tanpa menjatuhkan kelereng adalah pemenangnya.
Lomba lari kelereng ini sangat disukai karena melibatkan keseimbangan, konsentrasi, dan koordinasi.
BACA JUGA:Prakiraan Kondisi Cuaca Maritim, Segini Perkiraan Tinggi Gelombang di Perairan Bengkulu Hari Ini
BACA JUGA:Menghapus Jejak Digital, Menghindari Masalah yang Timbul dari Jejak Digital
Permainan ini juga seringkali mengundang tawa dan keceriaan, terutama pada saat kelereng jatuh dan peserta harus mengulang lagi dari awal.
Selain itu, lomba lari Kelereng ini memiliki nilai-nilai pendidikan dan sosial, seperti:
1. Kerjasama dan kebersamaan
Biasanya, lomba ini diadakan dalam suasana gotong royong dan saling mendukung.
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Pelepah Kelapa Sawit yang Berubah Menjadi Kuning
BACA JUGA:Pemilik Kulit Sensitif Wajib Tahu, Ini 5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Penggunaannya