BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Provinsi Bengkulu mengalami perlambatan signifikan pada Juli 2024, menjadikannya inflasi terendah sepanjang tahun ini.
"Secara bulanan (mtm), Provinsi Bengkulu mengalami deflasi sebesar 0,7 persen atau inflasi negatif 0,7 persen pada Juli 2024," ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, dikutip antaranews.com, Kamis, 1 Agustus 2024.
Secara tahunan (yoy), inflasi Bengkulu berhasil turun 1,33 poin dari 3,64 persen pada Juni 2024 menjadi 2,31 persen pada Juli 2024.
Pada Januari 2024, inflasi Bengkulu tercatat di level 2,88 persen (yoy), kemudian meningkat di atas 3 persen hingga Juni. Namun, pada Juli, inflasi turun ke angka 2 persen, menjadi yang terendah di tahun 2024.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gelar Pasar Murah di 9 Lokasi untuk Tekan Inflasi
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu dan TPID Susun Langkah Strategis Kendalikan Angka Inflasi
Pada bulan-bulan sebelumnya, beberapa komoditas seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai, dan beberapa jenis hasil laut menjadi penyumbang inflasi Bengkulu.
Namun, kali ini beberapa komoditas tersebut justru memberikan andil deflasi pada Juli 2024.
Daging ayam ras memberikan kontribusi deflasi sebesar 0,15 persen, ikan tongkol, ikan ambu-ambu, dan telur ayam ras sebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,4 persen.
Ikan asin teri dan kacang panjang masing-masing berkontribusi 0,02 persen, sementara sawi putih, salak, bayam, tempe, ikan tuna, pir, petai, minuman ringan, dan susu bubuk untuk balita masing-masing memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.
BACA JUGA:Istri Seminggu Tanpa Kabar, Suami Umumkan Sayembara Imbalan Rp2,5 Juta
Win Rizal mengingatkan bahwa meskipun pasokan beberapa bahan pokok sudah mencukupi dan harga menurun, komoditas lain masih perlu mendapat perhatian karena tetap menjadi penyumbang inflasi hingga Juli.
Beras memberikan andil inflasi sebesar 0,41 persen, sigaret kretek mesin 0,27 persen, sigaret kretek tangan 0,12 persen, jeruk 0,1 persen, dan cabai merah 0,09 persen.
Dengan turunnya inflasi ini, diharapkan kondisi ekonomi Bengkulu akan semakin stabil, sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.