"Petugas Damkar tidak hanya dilatih untuk memadamkan api, tetapi juga diberdayakan untuk menjadi serba bisa dalam menjalankan tugas mereka dalam membantu masyarakat. Contohnya jika ada rumah warga kemasukan binatang berbahaya ular, tawon bersarang di rumah, serangan ulat atau membantu penanganan musibah bencana alam serta operasi lepas cincin," terang Fery Najamuddin.
Disebutkan Fery Najamuddin, petugas Damkar tidak hanya aktif dalam menanggulangi kebakaran, tetapi juga dalam melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.
BACA JUGA:Istri Seminggu Tanpa Kabar, Suami Umumkan Sayembara Imbalan Rp2,5 Juta
BACA JUGA:10 Tanda Kamu Terlihat Kaya Raya Meski Menjalani Hidup Sederhana
"Panca Darma Pemadam Kebakaran bukan hanya sekadar seperangkat prinsip, tetapi juga merupakan landasan moral bagi Damkar dalam menjalankan tugas mereka. Melalui tugas dan peran mereka yang mulia, ikhlas, dan tanpa pamrih, Damkar tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menanggulangi kebakaran," kata Fery Najamuddin.
Seperti baru-baru ini, sambung Feri Najamuddin, ada seorang mahasiswa datang ke Mako Damkar mengeluh cincin yang dipakainya tidak bisa dilepaskan.
"Akhirnya petugas damkar melakukan operasi lepas cincin dengan cara dipotong menggunakan gerinda. Namun jelas petugas yang melakukan harus terlatih sehingga cincin bisa dilepaskan dengan baik," ujar Feri Najamuddin.
Sementara itu, dari Januari hingga awal Juni ini Feri Najamuddin mengaku sudah melakukan operasi 28 operasi mulai dari operasi cincin, basmi ulat, sarang tawon, kucing masuk sumur, hingga ke sosialisasi waspada kebakaran.