Dampak Negatif Musim Hujan Bagi Tanaman Kelapa Sawit

Rabu 07-08-2024,00:03 WIB
Reporter : Hendri Saputra
Editor : Heri Aprizal

RAKYATBENGKULU.COM - Buah kelapa sawit biasanya kembali melimpah setelah berakhirnya musim kemarau.

Setelah musim kemarau, peningkatan curah hujan sangat penting untuk pemulihan tanaman sawit. 

Curah hujan yang cukup membantu dalam proses fotosintesis dan pengisian air tanah, yang sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi buah sawit.

Suhu yang lebih rendah dan stabil setelah musim kemarau juga membantu dalam pemulihan tanaman dan meningkatkan produksi buah.

BACA JUGA:Tujuan dan Manfaat Kastrasi dalam Tanaman Kelapa Sawit, Simak Prosedurnya!

BACA JUGA:Kapan Buah Kelapa Sawit Kembali Normal Setelah Musim Kemarau? Berikut Faktor yang Mempengaruhinya

Secara umum, produksi buah kelapa sawit kembali melimpah sekitar 3 sampai 6 bulan setelah musim kemarau.

Hal ini tergantung pada seberapa baik kondisi cuaca dan manajemen kebun dilakukan selama dan setelah musim kemarau.

Akan tetapi cuaca hujan yang berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi tanaman kelapa sawit. 

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi bagi tanaman kelapa sawit yang telah dirangkum Rakyatbengkulu.com dari berbagai sumber antara lain:

BACA JUGA:Semakin Menyala! Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Utara Tembus Rp2.760 Per Kilogram

BACA JUGA:4 Jenis Rekomendasi Racun Rumput Efektif untuk Kebun Kelapa Sawit

1. Kelebihan Air (Waterlogging)

   - Penggenangan: Hujan berlebihan dapat menyebabkan penggenangan di area perkebunan kelapa sawit. 

Akar tanaman sawit membutuhkan oksigen, dan penggenangan yang berkepanjangan dapat mengurangi oksigen di dalam tanah.

Kategori :